Kritik Agama, Tuhan tidak maha suci karena potensi kejahatan yang dibuatnya, dn tentang mereka orang yang rela disiksa sampai mati dalam masing2 agama, dan menyiksa.
to english version
http://wrotefromrdjorharmikel.blogspot.co.id/2017/07/critiq-to-religion-god-not-most-holy-n.html
Alam semesta itu tetap tidak meluas. Tidak dapat kembali ke masa lalu sekalipun tuhan, tuhan tidak maha kuasa http://wrotefromrdjorharmikel.blogspot.co.id/2017/08/alam-semesta-itu-tetap-tidak-meluas.html
it's in Indonesian
Ada tambahan ke tiga belas, B isi paragraf 2, dan D. CATATAN DAN SUMBER ASMAUL HUSNA
1. tentang mereka
orang yang rela dan berani disiksa sampai mati pada masing-masing agama...
paragraf 1a dan 1b
2. tuhan menganiaya dan tidak maha suci karena
potensi kejahatan yang dibuatnya... paragraf 2
3. tidak adil antara muslim sejak lahir, kafir
sejak lahir dan muhammad... paragraf 5
4. langit 7 lapis dan lainnya hanya sangat kecil
dibanding seluruh alam semesta dan bisa hanya penyesatan setan setelah setan
tahu beberapa, tapi hanya pada hal kepercayaan... paragraf 11
5. jika normal, fungsi diri baik, dan cobaan tidak
pernah terlalu berat maka tidak ada manusia yang gagal ... paragraf 18-20
6. tuhan dapat menyelesaikannya dengan lebih baik.
manusia bukan pemimpin di bumi ... paragraf 21
7. arti aniaya ... paragraf 23
8. tuhan juga punya andil dalam kejahatan dan
penganiayaan karena dialah pencipta segala yang ada termasuk potensi ...
paragraf 26
9. jika ada yang ingin mengkritik tulisanku ini dengan menihilkan segala sesuatu ... paragraf 27
C. PENJELASAN LAGI DAN DAFTAR AYAT
D. CATATAN DAN SUMBER ASMAUL HUSNA
A. PENDAHULUAN
Ini adalah kata saat itu di pikiranku, ketahuilah benar atau salah, tapi aku
yakin ini benar. Menurutku ini bisa untuk mencegah kejahatan dengan motif agama seperti
terorisme, dan pemaksaan karena agama. Itu karena konsep-konsepnya bisa aku
bantah, dan ini menunjukkan bahwa belum ada agama yang semua ayatnya
terbukti benar semua (setahuku). dan tak takutkah kamu terhadap benih kebencian
yang ditanamkan agama, maksudku bukan kebencian pada kejahatan, tapi kebencian
terhadap orang kafir? dan klaim orang kafir adalah hina merusak martabat
manusia, juga sudah sepantasnya kita mencari kebenaran, apalagi berhubungan
dengan kehidupan akhirat (jika ada), memang belum pasti tapi menurutku pantas
dicari. Tapi aku tidak dapat membantah ada suatu yang hebat yang menciptakan
alam yang sangat luas ini. ini cukup untuk mempertanyakan apakah salah satu
agama benar mengenali tuhan yang sesungguhnya. di kitab hanyalah kumpulan
cerita, dan untuk buktinya tidak bisa hanya lewat kitab itu sendiri. saya
kecewa, jika anda tak bisa menyanggah tulisan ini dengan benar tetapi terus
menyebarkan agama. tak ada bukti bahwa tuhan tidak sedikitpun sama dengan
makhluknya, tapi tuhan hidup dan manusia juga hidup, tuhan melihat dan manusia
juga melihat (sesuai konsep di agama). dan pikirkan bukti2 agar tidak diperbudak akali. Jika kita
tetap mengutamakan iman diatas logika walaupun logika mengatakan salah, maka
darimana kita tahu kita diperbudak secara akali atau tidak.
B. ISI
1.
Jika
ada yang berkata ini urusan tuhan, jawabku, aku mengajukan pernyataan yang
mendesak jadi harus dapat kamu sanggah dengan benar jika kamu benar, atau jika
kamu tidak dapat menyanggah dengan benar maka kamu tidak sah menganggap dirimu
benar. Ada yang berkata menafsirkan alquran butuh ilmu khusus tapi yang
aku gunakan disini adalah pengetahuan umum yang gamblang seperti, apakah salah
cerita bahwa pengikut dajjal ada dari kaum kafir dan ada dari kaum islam yang
imannya lemah? Dan islam mencari bukti kebenarannya dengan pembuktian seperti
langit 7 lapis, laut yang tidak menyatu, dll. Yang dapat dibuktikan secara
ilmiah pada zaman modern, dan selain itu sepertinya hanya teori
saja? Lagipula apa mungkin, hanya karena tidak percaya lalu kekal di
neraka, jika lalu dikatakan kita tidak tahu tapi tuhan yang tahu, aku lebih
memilih tidak percaya kata itu dulu sebelum jelas. manusia yang lemah misalnya
tidak diakui sebagai orangtua tidak menyiksa selamanya, apalagi telah dapat
disimpulkan dari agama bahwa manusia tidak dapat menyakiti tuhan. Jika
kita tetap mengutamakan iman diatas logika walaupun logika mengatakan salah,
maka darimana kita tahu kita diperbudak secara akali atau tidak. jika hanya
percaya maka masih banyak agama lain.
1a. Jika islam satu-satunya agama yang benar, dan pada islam sudah jelas
diajarkan bahwa tuhan maha baik dan maha adil, tapi ini tidak adil dan tidak
baik pada mereka orang-orang yang saat Isa hidup dan ajaran kristen muncul
mereka sangat percaya pada ajaran kristen dan rela dan berani disiksa hingga
mati demi menjaga iman kristen mereka. Ini adalah masalah besar karena banyak
orang harus disiksa di neraka karena ini. (yang berarti mereka sangat percaya
atau tanpa keraguan karena mereka rela dan berani disiksa sampai mati demi
menjaga iman kristen mereka, atau semua kejadian tidak membuat mereka ragu atau
lebih parah jika mereka hanya sangat ketakutan karena hukuman kristen sehingga
pikiran benar-benar bingung tapi sampai rela disiksa sampai mati. Dan mereka
tidak mungkin mencari jalan untuk membohongi tuhan karena pada semua ajaran
agama abrahamistik tuhan dapat mengetahui semua isi pikiran manusia, dan jika
agama lain yang benar –bukan kristen- dan mereka itu mengetahuinya maka tidak
mungkin mereka sampai rela dan berani disiksa sampai mati padahal pasti tidak
selamat di akhirat dan pasti celaka sampai kapanpun, dan mati disiksa, dan
agama lain yang akan menyelamatkan sampai akhirat, maka tiada guna. Dan jika
ada yang berkata mereka begitu untuk membela paham agnostik, tidak mungkin,
karena jika mereka mengetahui agama lain yang benar –bukan kristen- maka jelas
baginya agama lain yang benar dan agnostik salah, maka tidak mungkin mereka rela
dan berani disiksa sampai mati padahal pasti berakibat buruk di akhirat, dan
tidak selamat, dan pada zaman itu sekiranya paham agnostik belum muncul). Dan
padahal pada ajaran islam dikatakan bahwa isa itu adalah nabi yang mengajar
islam, ibrahim adalah nabi yang mengajar islam, musa adalah nabi yang mengajar
islam, dan hukum islam telah jelas bahwa jika tidak percaya pada allah swt.
Sebagai satu-satunya tuhan maka akan disiksa di neraka, dan ajaran ini –jika
tidak percaya allah swt. Sebagai satu-satunya tuhan maka akan disiksa di
neraka- pasti sudah diajarkan sejak zaman ibrahim, musa, dan isa karena jika
tidak dihukum maka tiada guna untuk percaya bahwa satu-satunya tuhan adalah
allah swt., dan ajaran islam yang sekarang –bahwa jika tidak percaya allah swt.
Sebagai satu-satunya tuhan akan disiksa di neraka- bisa saja adalah hanya untuk
mengontrol perilaku dan aslinya tidak dihukum oleh tuhan –jika tidak percaya-
karena pernah secara prinsip hukum agama adalah tidak dihukum dan hanya sebagai
perkenalan saja. Jika begini, maka yang penting saya berkelakuan baik.
Tapi, dalam ajaran islam telah dikatakan hanya muslim yang dapat masuk
surga, dan ahli kitab itu yang boleh masuk surga hanya jika masih muslim, dan
tempat di akhirat untuk manusia hanya ada dua surga atau neraka, maka ini
berarti semua orang kafir walaupun sebelum kedatangan muhammad akan masuk
neraka, maka ini tidak adil. Juga dijelaskan dalam hadits bahwa muhammad
dilarang mendoakan ibunya yang mati dalam kekafiran sebelum muhammad mendapat
wahyu, dan muhammad juga mengatakan bahwa ayahnya ada di neraka. Lagipula jika
orang yang tidak percaya islam sebelum datangnya islam oleh muhammad tetap
selamat atau masuk surga (di akhirat hanya ada dua, surga atau neraka), maka
tidak perlu ada islam sampai kapanpun supaya semuanya tetap selamat (tidak
percaya islam akan dihukum siksa selamanya), islam hanya menyusahkan.
Atau, jika ada yang berkata, semakin kemudian zaman prinsip hukum agama
semakin diperjelas dan diperlihatkan semuanya dan yang telah lalu itu diganti,
pendapatku, hukum dalam islam sudah jelas bahwa hanya muslim yang dapat masuk
surga dan ahli kitab yang boleh masuk surga hanya jika masih islam (paragraf
atas) dan, maka ini tidak adil karena hukum semakin berat, ini jelas semakin
berat karena dalam islam telah dikatakan bahwa kekuatan kaum muhammad lebih
lemah dibanding kekuatan kaum nabi sebelumnya dan dalam sejarah islam
telah dikatakan bahwa bangsa-bangsa terdahulu sangat sulit untuk percaya bahkan
banyak yang diazab, maka ini lebih berat bebannya, dan tidak percaya ini
hukumannya adalah disiksa di neraka selamanya, dan keadaan antara para kaum
nabi itu, contohnya antara kaum nabi isa dan nabi muhammad, tidaklah jauh
berbeda. Kemudian jika ada yang berkata, lebih berat bebannya tapi lebih banyak
balasannya, pendapatku, maka ini jadi tidak adil antara kaum nabi muhammad dan
kaum nabi terdahulu, karena kaum nabi terdahulu tidak mendapatkan kesempatan
yang lebih besar itu, dan ini tetap lebih berat, bahkan sangat berat.
Setiap
ada orang kristen atau katolik yang rela dan berani disiksa sampai mati karena
tetap kristen atau katolik, dan terjadi, maka terlihatlah tidak adil. jika
tuhan maha kuasa (seluruh hukum tunduk padanya) tapi dapat terjadi ada yang
tidak adil, maka tuhan ceroboh.
Jika ada yang berkata, orang itu berbohong kepada manusia dengan tetap
mengakui kristen adalah agamanya walaupun disiksa hingga mati agar menjaga
kehormatannya saja bahwa dia adalah benar walaupun dia tahu agama lain yang
benar, atau artinya dia berbohong pada manusia tetapi dalam pikirannya dia
mengakui kebenaran agama lain, jadi pada tuhan dia jujur mengakui agama lain
yang benar tapi pada manusia dia berbohong dengan mengaku tetap kristen agar
kehormatannya terjaga bahwa dia adalah benar dalam pandangan manusia lain.
Jawabku, jika dia ingin menjaga kehormatannya kepada manusia bahwa dia tetap
benar, maka pasti dia lebih memilih tidak mengakui kristen tapi mengakui agama
yang benar-benar benar dalam pikirannya yang ia jujurkan pada tuhan, agar suatu
saat dia terbukti benar sedangkan dia dapat mengetahui buktinya. Lagipula dalam
pandangan manusia lain saat itu (saat kristen baru muncul) kebanyakan
menganggap kristen salah dan minoritas, (jika dia ingin yang gampang yaitu
mengakui agama yang populer). Jika dia tidak bisa membuktikan agama yang ia
jujurkan pada tuhan adalah benar pada manusia lain, maka untuk menjaga
kehormatannya dalam pandangan manusia lain, maka pasti dia lebih memilih
mengakui agama yang populer (bukan kristen yang minoritas saat itu, saat baru
muncul).
Dan jika ada yang berkata, orang itu mencari sensasi dengan menganut agama
minoritas (kristen, agama yang dianggap salah dan minoritas saat itu) dan
alasannya memang hanya untuk mencari sensasi karena minoritas, maka menurutku,
jika mereka dihadapkan dengan ancaman siksa pasti akan mau berganti keyakinan.
Jika mereka memilih agama minoritas (kristen saat itu) karena terbukti benar,
maka perlu diingat yang aku pertentangkan di 1a ini adalah: jika agama islam
benar, dengan orang yang rela dan berani disiksa sampai mati demi menjaga iman
kristen mereka, (jadi jika kristen salah).
jika hanya satu agama yang benar, orang ini yang hidupnya lebih susah tapi
sampai akhir hidupnya tidak bisa mendapatkan balasan yang lebih baik itu (yang
islam lebih mudah karena sudah mendapat tuntunan yang pasti benar dan
menguntungkan), dan yang lain adalah orang ini yang hidupnya lebih susah tapi
sampai akhir dari hidupnya harus disiksa di neraka selamanya, ini yang harus
disebut ‘tidak adil’. (contoh gengster kafir yang sudah mati sedangkan islam
masih jauh dari tersebar luas di amerika apalagi di tahun2 sebelumnya, baca
seterusnya).
1b. Jika kristen atau katolik adalah satu-satunya agama yang benar, dan
pada ajaran kristen atau katolik sudah jelas diajarkan bahwa tuhan maha baik dan
maha adil, tapi ini tidak adil dan tidak baik kepada mereka orang-orang
yang saat muhammad hidup dan ajaran islam muncul mereka sangat percaya
pada ajaran islam dan rela dan berani disiksa hingga mati demi menjaga iman
islam mereka. Ini masalah besar karena banyak orang harus disiksa di neraka
karena ini. (yang berarti mereka sangat percaya atau tanpa keraguan karena
mereka rela dan berani disiksa sampai mati demi menjaga iman islam mereka, atau
semua kejadian tidak membuat mereka ragu atau lebih parah jika mereka hanya
sangat ketakutan karena hukuman islam sehingga pikiran benar benar bingung tapi
sampai rela disiksa sampai mati. Dan mereka tidak mungkin mencari jalan untuk
membohongi tuhan karena pada semua ajaran agama abrahamistik tuhan dapat mengetahui
seluruh isi pikiran manusia, dan jika agama lain yang benar –bukan islam- dan
mereka itu mengetahuinya maka tidak mungkin mereka sampai rela dan berani
disiksa sampai mati padahal pasti tidak selamat di akhirat dan pasti celaka
sampai kapanpun, dan mati disiksa, dan agama lainlah yang akan menyelamatkan
sampai akhirat, maka tiada guna. Dan jika ada yang berkata mereka begitu untuk
membela paham agnostik, tidak mungkin, karena jika mereka mengetahui agama lain
yang benar –bukan islam- maka jelas baginya agama lain yang benar dan agnostik
salah, maka tidak mungkin mereka rela dan berani disiksa sampai mati padahal
pasti berakibat buruk di akhirat, dan tidak selamat, dan pada zaman itu
sekiranya agnostik belum muncul). Dan padahal pada ajaran kristen atau katolik
hukum telah jelas bahwa jika tidak percaya pada yesus sebagai satu-satunya
tuhan maka akan disiksa di neraka.
Jika ada yang berkata, orang itu berbohong kepada manusia dengan tetap
mengakui islam adalah agamanya walaupun disiksa hingga mati agar menjaga
kehormatannya saja bahwa dia adalah benar walaupun dia tahu agama lain yang
benar, atau artinya dia berbohong pada manusia tetapi dalam pikirannya dia
mengakui kebenaran agama lain, jadi pada tuhan dia jujur mengakui agama lain
yang benar tapi pada manusia dia berbohong dengan mengaku tetap islam agar
kehormatannya terjaga bahwa dia adalah benar dalam pandangan manusia lain.
Jawabku, jika dia ingin menjaga kehormatannya kepada manusia bahwa dia tetap
benar, maka pasti dia lebih memilih tidak mengakui islam tapi mengakui agama
yang benar-benar benar dalam pikirannya yang ia jujurkan pada tuhan, agar suatu
saat dia terbukti benar sedangkan dia dapat mengetahui buktinya. Lagipula dalam
pandangan manusia lain saat itu (saat islam baru muncul) kebanyakan menganggap
islam salah dan minoritas, (jika dia ingin yang gampang yaitu mengakui agama
yang populer). Jika dia tidak bisa membuktikan agama yang ia jujurkan pada
tuhan adalah benar pada manusia lain, maka untuk menjaga kehormatannya dalam
pandangan manusia lain, maka pasti dia lebih memilih mengakui agama yang
populer (bukan islam yang minoritas saat itu, saat baru muncul).
Dan jika ada yang berkata, orang itu mencari sensasi dengan menganut agama
minoritas (islam, agama yang dianggap salah dan minoritas saat itu) dan
alasannya memang hanya untuk mencari sensasi karena minoritas, maka menurutku,
jika mereka dihadapkan dengan ancaman siksa pasti akan mau berganti keyakinan.
Jika mereka memilih agama minoritas (islam saat itu) karena terbukti benar,
maka perlu diingat yang aku pertentangkan di 1b ini adalah: jika agama kristen
benar, dengan orang yang rela dan berani disiksa sampai mati demi menjaga iman
islam mereka, (jadi jika islam salah).
2.
jika kita membayangkan pembunuhan yang sangat kejam, misal mutilasi, jika
tuhan sebagai pencipta segala yang ada, maka tuhan jugalah pencipta potensi
pembunuhan mutilasi itu, dengan begini maka tuhanlah yang pertama kali
mempunyai ide mutilasi, bahkan dia menciptakan potensi mutilasi sehingga dapat
terjadi pada manusia. maka, tidak mungkin tuhan itu maha baik danmaha suci. Dan
tuhan berbuat aniaya. pembuatan potensi kerugian itu merupakan pemicu timbulnya
semua kejahatan, pada semua kejahatan yang telah terjadi hanya terdapat pemicu
kejahatan yang terungkap, belum lagi yang memang berhasil diredam. rasa amarah
bisa sangat besar, sehingga kejahatan sulit ditahan, berarti tuhan telah
mempersulit kita. Contohnya adalah siapakah yang memberi otak ke manusia? Yang
dapat digunakan untuk belajar sesuatu dan memproses rangsangan dari luar
menjadi ide. (untuk lanjut membaca bagian ini loncat ke paragraf 21). Dalam agama pembunuhan itu
dilarang, jadi tuhan yang menciptakan potensi mutilasi sehingga mutilasi dapat
terjadi pada manusia maka tuhan adalah pencipta dari semua kejahatan (tuhan
melakukan keburukan).Aku pernah baca arti maha suci adalah suci dari segala
kejelekan, sedangkan menginginkan kejahatan pastilah kejelekan, dan tidak
menginginkan kejahatan pastilah kesucian. (dari pikirku, hehe) Esensi dari suci adalah lebih
dekat kepada tidak ingin kejahatan, sedangkan tidak berbuat kesalahan lebih
dekat kepada bijaksana. Paling tidak, pikiran tuhan tidak suci karena dialah
yang pertama yang mempunyai ide tentang kejahatan, dan perbuatannya pun tidak
suci karena dia juga punya bagian dalam kejahatan karena dialah yang
menciptakan semua bentuk dan potensi kejahatan, dimana potensi kejahatan itu
telah banyak digunakan manusia, (tuhan pencipta semua kejahatan). Jika
maha suci adalah tidak menginginkan kejahatan, sedangkan tidak berbuat kesalahan
lebih dekat kepada bijaksana. Maka tuhan tidak maha bijaksana karena telah
berbuat kesalahan karena punya bagian dalam kejahatan karena telah menciptakan
semua bentuk dan potensi kejahatan (tuhan pencipta seluruh alam semesta dan
seluruh isinya). Dimana potensi kejahatan itu telah banyak digunakan manusia,
tuhan sendirilah yang membuat manusia dapat berbuat kejahatan dari yang awalnya
tidak dapat berbuat kejahatan. Dan aku pernah baca arti maha bijaksana adalah
perbuatannya selalu benar dan mengandung hikmah.Kejahatan itu adalah keburukan dan kesalahan, jadi siapa saja yang punya
bagian dalam kejahatan, maka dia punya bagian dalam keburukan dan kesalahan.
Einstein dan Kalasnikov mungkin pikirannya tidak menginginkan kejahatan, tapi
perbuatannya tetap mengandung beberapa kesalahan karena punya bagian dalam
membuat senjata mematikan yang bisa disalahgunakan. Tuhan berbeda dengan
Einstein dan Kalasnikov, mereka kemampuannya terbatas dan sangat dipengaruhi
hukum konsekuensi, sedangkan tuhan itu maha kuasa dan seluruh pengaruh dan
konsekuensi datang dari Tuhan. Jika dia secara sadar ikut membantu terjadinya kejahatan, maka dia secara
sadar ikut membantu terjadinya keburukan dan kesalahan, maka dia telah
melakukan keburukan dan kesalahan.
Kemudian jika ada yang
mengatakan, Tuhan menciptakan kejahatan ada fungsinya, yaitu agar kita mengenal
kebaikan. Jawabku, ini malah mengatakan hal lain, tidak maha suci masih
berlaku. Dan, jika tuhan maha kuasa, maka semua adalah hal baik masih dapat
terwujud, tidak rumit seperti harus ada kejahatan yang mana lebih berisiko.
Jika ada yang berkata itu adalah pekerjaan setan,
jawabku, apa buktinya dulu jika itu pekerjaan setan? Tuhan juga menciptakan setan dengan semua sifatnya, tuhan juga membuat
potensi sehingga setan dapat menyesatkan manusia. Ingat tuhan menciptakan segala
yang ada, (setan dianggap melakukan keburukan bahwa dia Cuma menggunakan, jadi
tuhan juga harus dianggap melakukan keburukan bahwa dia yang
menciptakan). Kejahatan hanya menambah masalah, jika tuhan maha kuasa maka
seluruh hukum tunduk padanya, dia bebas untuk mengganti suatu hukum, jadi tuhan
dapat menciptakan walaupun hanya kebaikan di dunia (dan hanya nafsu baik
tidak nafsu jahat) tapi
ini tetap sangat bernilai baginya. ada perkataan jika hanya ada kebaikan (dan hanya
nafsu baik tidak nafsu jahat) maka manusia menjadi tidak bernilai bagi tuhan,
jawabku, tuhan
jangan egois, tidak satupun manusia perlu dibunuh jika tuhan mampu
menciptakan hanya kebaikan di dunia (dan hanya nafsu baik tidak nafsu jahat), dan
manusia itu lemah. ada perkataan hanya yang berjuang yang pantas mendapatkan
balasan baik, jawabku, manusia
punya hak sejak punya perasaan, manusia diciptakan tuhan jadi ini
tanggungjawabnya. Tuhan
sendiri yang membuat sulit dengan menciptakan tingkat kehormatan, tapi dia
dapat menghapus itu dengan cepat atau menyimpan saja dalam pikirannya.Tuhan pun
mendapat semua kemampuannya secara langsung atau tidak berproses (agama), lalu dengan maha
kuasanya semua menjadi mudah bagi tuhan, tapi agama tetap mengatakan tuhan
sangat bernilai. Hilangnya semua kejahatan dan penderitaan adalah lebih
bernilai daripada rasa bahagia yang hanya dari tingkatan kehormatan yang adalah
hal yang sangat kecil. Dengan
itu, tuhan diklaim sebagai maha adil, maha suci, dan maha baik selama tuhan
adil pada semua, suci, dan tidak berbuat keburukan, dengan semua potensi
kejahatan dan potensi kerugian dan ketidakadilan itu maka kita masih dapat
mengurangi perkataan kita dari maha adil dan maha baik ke tidak adil dan
melakukan keburukan. Ini tidak betul jika kita berkata tuhan maha adil tapi
kita menemukan ketidakadilan ini sampai akhir dari setiap kehidupan manusia
yang aku bandingkan.
Aku juga ingin mengkritik dua
hadits ini.
3. Dari Sa’d bin Abi Waqash, aku
bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang
paling berat cobaannya?” Beliau menjawab, “Para nabi, kemudian orang-orang yang
seperti para nabi, kemudian orang-orang yang seperti mereka.Seorang hamba diuji
Allah berdasarkan keimanannya. Jika keimanannya kokoh, maka akan semakin berat
cobaannya. Namun jika keimanannya lemah, maka ia akan diuji berdasarkan
keimanannya tersebut. Dan cobaan tidak akan berpisah dari seorang hamba hingga
nanti ia meninggalkannya berjalan di muka bumi seperti ia tidak memiliki satu
dosa pun. (HR. Turmudzi).
Cobaan dan
ujian merupakan salah satu bentuk cinta Allah terhadap hamba-hamba-Nya.
4. Dari Anas bin Malik bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Besarnya suatu pahala adalah tergantung dari
besarnya ujian dari Allah. Dan sesungguhnya Allah swt.apabila mencintai suatu
kaum, Allah menguji mereka. Jika (dengan ujian tersebut) mereka ridha, maka Allah
pun memberikan keridhaan-Nya.Dan siapa yang marah (tidak ridha), maka Allah pun
marah terhadapnya.” (HR. Turmudzi dan Ibnu Majah)
Kritikku :
(Walaupun terlepas dari dua hadis diatas, tetap tidak adil)
5. coba
bandingkan hidup di arab saudi yang islam kental tentu lebih sedikit godaan
dari hidup di amerika yang non islam yang liar, disana lebih banyak diskotik,
perempuan telanjang, kasino, mungkin mereka melakukan dengan enak saja, tapi
tetap saja lebih banyak godaan untuk berbuat maksiat, dan mungkin bisa diazab
tiba-tiba dengan semena-mena. di arab saudi bisa sholat dengan tenang, dan
tidak banyak mendapat pertentangan dengan keimanannya, orang arab saudi mungkin
akan bahagia dunia akhirat. di amerika, walau mungkin mereka suka, tapi setiap
dari suguhan yang banyak itu katanya mengundang murka tuhan. ini seperti hidup
dalam buaian terus, atau di sarang serigala licik. perbedaannya juga terlihat
mencolok antara bayi arab saudi dengan bayi amerika. Jika dengan islam
usaha manusia malah tidak dipermudah atau dipersulit tapi hasil sama, maka
tidak perlu ada islam. jika dengan islam usaha manusia lebih mudah walaupun
hasil sama, maka ini tidak adil. Jika ada yang berkata bahwa membuktikan dulu
sebelum percaya akan mendapat balasan yang lebih baik dari tuhan, pendapatku,
jika itu benar bahwa membuktikan sebelum percaya akan mendapatkan balasan yang
lebih baik (jalan yang lebih sulit mendapat balasan lebih baik) ini
menjadi tidak adil terhadap orang yang telah islam sejak lahir karena tidak
bisa mendapat balasan yang lebih baik itu, dan maka ini benar bahwa antara
muhammad dan bayi kafir, bayi kafir akan mendapat balasan yang lebih baik
(tentang ini baca paragraf 6-9).
Tapi, bukankah dengan islam usaha manusia semakin mudah dan akan mendapat
balasan yang lebih baik di dunia dan akhirat, karena dengan masuknya seseorang
ke agama islam maka terbuka jalan untuk bahagia tidak hanya di dunia tapi juga
di akhirat. Ini berbeda dengan tetap kafir sampai mati, maksimal dia bahagia di
dunia tapi akan disiksa selamanya di akhirat, tidak ada jalan baginya untuk
bahagia di akhirat. Semakin lama dia beragama islam, maka semakin banyak
kesempatan untuk melewati jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat itu.
Jika itu
tidak benar, ini tetap tidak adil terhadap orang yang kafir sejak lahir karena
ini lebih berat untuk hidup dengan pedoman hidup sejak lahir yang salah, jika
ini lebih mudah atau sama untuk hidup dengan pedoman hidup sejak lahir yang
salah maka ini tidak perlu diganti. Mendapatkan pedoman hidup pertama yang
salah sejak lahir (kafir) maka berbahaya maka lebih berat, mendapatkan pedoman
hidup pertama yang benar sejak lahir maka aman maka lebih mudah. Jika ada yang
berkata mereka lebih mudah mendapatkan pengetahuan untuk membuktikan islam,
pendapatku, tapi mereka masih terancam bahaya sejak pertama. Dan berapa banyak
dari mereka yang mati sebelum zaman modern dan setelah muhammad
datang?! Jika membuktikan sebelum percaya mendapatkan balasan lebih baik
saat pertama tapi setelah itu dapat dilalui oleh islam sejak lahir (maksudku di
situasi sama) itu berarti islam sejak lahir mempunyai kesempatan lebih besar
jadi ini tidak adil. Jika ada yang berkata ini urusan tuhan, jawabku, aku
mengajukan pernyataan yang mendesak jadi harus dapat kamu sanggah dengan benar
jika kamu benar, atau jika kamu tidak dapat menyanggah dengan benar maka kamu
tidak sah menganggap dirimu benar. Ini tidak betul jika kita berkata tuhan
maha adil tapi kita menemukan ketidakadilan ini sampai akhir dari setiap
kehidupan manusia yang aku bandingkan. Jika ada yang berkata keadilan
tuhan itu lain, belaskasihan tuhan itu lain, manusia hanya tidak mampu untuk
melihatnya. Jawabanku,jika hanya satu agama yang benar, orang ini yang hidupnya lebih susah tapi
sampai akhir hidupnya tidak bisa mendapatkan balasan yang lebih baik itu (yang
islam lebih mudah karena sudah mendapat tuntunan yang pasti benar dan
menguntungkan), dan yang lain adalah orang ini yang hidupnya lebih susah tapi
sampai akhir dari hidupnya harus disiksa di neraka selamanya, ini yang harus
disebut ‘tidak adil’. (contoh gengster kafir yang sudah mati sedangkan islam
masih jauh dari tersebar luas di amerika apalagi di tahun2 sebelumnya, baca
seterusnya).
Kita tidak tahu jika bayi muslim
diganti nasibnya menjadi bayi kafir sejak lahir, maka perbuatannya akan lebih
baik atau lebih buruk dibanding bayi kafir. Dan tidak adilnya juga bahwa mereka
sama-sama mulai dari nol tetapi ada yang memiliki kesempatan lebih besar(sama-sama
mampu). Jika memang benar bayi kafir sudah lebih kuat sejak lahir, sehingga
tuhan memberi cobaan yang lebih berat padanya tapi itulah kesempatan lebih
besar. Perbandingannya seperti ini, ada dua orang A dan B. A adalah sarjana
sedangkan B lulusan SMP (diandaikan A adalah bayi kafir yang lebih kuat sejak
lahir, sedangkan B adalah bayi muslim), mereka sama-sama melamar kerja di
perusahaan T. Kemudian A mendapat kerja sebagai supervisor dengan gaji lebih
besar karena dia mampu, sedangkan B mendapat kerja di bagian produksi dengan
gaji dibawah A. Maka inilah A mendapat balasan lebih besar karena dia lebih
mampu dan mendapat kesempatan lebih besar. Seperti itu juga antara muhammad dan
bayi kafir, muhammad adalah A dan bayi kafir adalah B.
6. Dan
Rasulullah saw. Itu mendapatkan pencerahan langsung dari tuhannya, tidak dengan
pencariannya sendiri, dia langsung mendapatkan ajaran yang menurut dia benar,
dan muhammad saw. Juga dipilih, dia dijaga dan dijadikan bebas dari kesalahan
(menurut ajaran), mungkin muhammad melihat banyak moral buruk, tapi dia dijaga
oleh komunitasnya dari moral buruk itu, jika anda baca sejarah, komunitas
muhammad banyak menghargai nyawa
seseorang walaupun menggunakan ajaran salah, tidak banyak masalah dalam sistem
berpikirnya, harus melihat langsung jika ingin melihat wanita telanjang. Dan
ajaran menyembah berhala pada saat itu bukanlah ajaran yang kompleks dan
meyakinkan, tidak banyak ancaman sosial dan ancaman siksa dari ajaran berhala
itu, sehingga pikiran masih bebas, dan agama kristen masih minoritas. Dan ada
kisah, muhammad dilindungi sehingga tidak menyembah berhala sebelum wahyu
datang padanya. Tentu tindakan adalah buah pikiran, dan ajaran islam berkata
ajaran islam adalah hal paling penting, semua dikalahkan agama islam, iman
islam adalah anugerah terindah yang dapat dijadikan pedoman hidup sehingga
mengantar orangnya ke dalam kenikmatan dunia akhirat, dan muhammad saw.
Mendapatkannya dengan mudah, saat menerima wahyu itu dia hanya sakit kepala,
bukan sakit jiwa. Berbeda dengan bayi orang amerika non muslim, sejak kecil dia
mendapatkan cobaan yang lebih berat dengan ajaran untuk menyembah selain allah
swt., sistem pikirannya dididik dalam ajaran kristen atau katolik yang tentu
jika hanya islam yang benar maka ajaran itu akan mengantar ke neraka, iman
pertama mereka adalah iman kristen yang dikatakan rendah, pedoman hidup pertama
mereka adalah ajaran kristen yang disebut kafir. Mungkin mereka makmur, tapi
harus banyak membaca agar dapat bersaing disana. Tidak hanya menghadapi
pengaruh besar dari lingkungan berupa kata-kata kotor, narkoba, kriminalitas,
dan pornografi, seks bebas, ajakan untuk kembali beragama pada mereka adalah
agama kristen yang pengaruhnya besar dan mayoritas. Di saat ajaran agama
kristen yang dikatakan kafir itu mulai kendur, dengan kemajuan teknologi dan
kemakmuran mereka akan mudah melihat wanita telanjang di internet, di klub, dan
lirik musik, dan ajaran islam masih jauh, mereka tidak dimarahi tuhan dengan
wahyu langsung dan lengkap seperti muhammad, dan tidak juga diajak jalan-jalan
ke langit langsung oleh tuhan, tapi dengan serta-merta alqaeda ingin membunuhi
mereka, dan tuhan pun hanya diam dan hanya mengandalkan ucapan langsung para
ulama, atau dengan menunggu mereka mati dan lega menyiksa. Jika mereka
diperingatkan allah swt. Dengan bencana, tentu mereka lebih berpotensi besar
kembali pada ajaran kristen dan mengatakan bencana itu dari tuhannya sebagai
peringatan, lalu tetap kafir. Bayi orang amerika telah menjadi tua, banyak yang
telah mati, dan allah swt tidak merubah keputusannya, entah berapa lagi yang
akan seperti itu. Dari sini dapat disimpulkan, cobaan bayi-bayi amerika itu
lebih berat daripada cobaan kepada muhammad, seharusnya pahala mereka lebih
banyak, dihubungkan dengan perkataan besarnya pahala bergantung dari besarnya
cobaan allah swt, tapi mereka untuk selamat saja lebih sulit jika hanya islam
agama yang benar. Muhammad masih dapat berhasil membangun islam, dan allah swt.
Berjanji islam akan dimenangkan, tapi para gangster miskin di amerika, mereka
mati muda dalam kekafiran. Allah swt. Telah dan mungkin akan menyiksa dengan
semena-mena. Apakah kehidupan akan lebih membuktikan bahwa allah swt. Tidak
maha baik dan tidak maha adil dan berbuat aniaya? Apakah para gangster miskin
kafir di amerika itu akan masuk surga tanpa iman islam? Ini harus jelas, mereka
bukan semut-semut, kita sebagai sesama manusia yang menghargai kemanusiaan
harus membela kepentingan mereka sampai di akhirat, tapi bagaimana mungkin jika
kejelasan saja tidak didapat? Tidak hanya membela kepentingan golongannya saja
seperti muhammad. Islam mengajarkan jika ada sedikit saja kesalahan pada suatu
kitab, maka kitab itu bukan dari tuhan, dan islam mengajarkan bahwa agama islam
sudah sempurna. Ini juga berlaku sebaliknya, jika hanya iman kristen yang
benar, maka umat islam yang sudah beriman islam sejak lahir tidak pantas dihukum
semena-mena, dan mereka pun juga harus membuktikan perkataan bahwa yesus adalah
pencipta seluruh alam semesta, jika mau berdakwah lebih lanjut.
7. Apakah
kamu belum dapat poinnya? Islam mengajarkan bahwa iman islam adalah anugerah
paling penting untuk manusia yang merupakan pedoman hidup selamanya dan
mengalahkan ilmu-ilmu lainnya, bahkan mengalahkan orangtua, saudara, anak, dan
istri dll. jadi jika ada yang mengatakan muhammad yang kehilangan orangtua,
paman, dan istri tapi tidak kehilangan iman islam itu cobaan hidupnya lebih
berat daripada gangster miskin di amerika yang sejak lahir sudah kafir dan mati
muda dalam kekafiran meskipun tidak kehilangan orangtua, saudara, anak, dan
istri, sama saja dengan mengatakan bahwa orangtua, saudara, anak, dan istri lebih
penting daripada iman islam yaitu iman kepada allah swt. Coba bandingkan, mana
yang kehilangan hal yang lebih penting, muhammad kehilangan orangtua, paman,
dan istri, tapi tidak kehilangan iman islam, sedangkan gangster kafir di
amerika tadi tidak punya iman islam walaupun mungkin tidak kehilangan keluarga.
Jika jawabannya adalah iman islam yang lebih penting maka konsekuensinya adalah
cobaan kepada gangster tadi lebih berat, ini mungkin seperti menulis
menggunakan komputer dibanding menulis menggunakan mesin ketik, maka seharusnya
para gangster tadi mendapat pahala yang lebih banyak, dan kemudian tinggal di
surga yang lebih baik daripada muhammad, ini harus meskipun terlepas dari
keberadaan dua hadist tadi, karena mereka mendapat cobaan atau kesulitan yang
lebih berat, ini mungkin seperti seseorang yang mendapat makanan dan kendaraan
untuk bekerja dibanding orang lain yang mendapat makanan, kendaraan, dan
rumah.
8. Jika
islam benar, maka muhammad telah memiliki dasar yang betul yang langsung
dipandu oleh tuhan, hanya karena ini maka muhammad jika dosanya telah habis di
neraka maka setelah itu pasti masuk surga, sedangkan gangster kafir di amerika
tidak memiliki dasar yang betul dan tidak dipandu langsung oleh tuhan, karena
ini maka jika sampai mati ia tetap kafir maka ia pasti disiksa selamanya di
neraka. Setelah itu, muhammad semakin mudah (dalam psikologis, mental, pikiran)
dan punya kesempatan untuk berdakwah, jihad perang dengan tubuh, beribadah,
mencari nafkah yang akan semakin menambah pahala. Sedangkan gangster kafir di
amerika, dia tidak memiliki kesempatan dakwah yang benar selama masih kafir,
tidak punya kesempatan jihad yang benar karena masih kafir, mereka mencari uang
saja sulit dan mungkin harus dengan saling berperang, ibadah salah karena kafir,
mencari nafkah tapi belum tentu menyelamatkan karena belum tentu amalnya
diterima tuhan. bayi kafir harus melewati jalan yang lebih sulit sebelumnya
dibanding muhammad (yang pasti betul) kemudian dia tertinggal karena muhammad
memiliki kesempatan yang lebih besar untuk beribadah dan melakukan hal baik. Jika ada yang berkata
cobaan muhammad lebih besar walaupun kesempatan lebih besar. Jawabku, justru
itulah cobaan lebih berat bagi gangster kafir, gangster kafir tidak mendapat
cobaan yang dapat menjadi batu loncatan dan kesempatan besar untuk berbenah
diri atau memperbaiki diri seperti pada muhammad. Muhammad yang dipandu tuhan
secara khusus dan mendapat tugas dari panduan khusus itu untuk berdakwah lebih
karena sebagai nabi, beribadah, dan memimpin islam, dan janji kenikmatan yang
100 persen dapat diyakini oleh muhammad karena melihat malaikat dan diajak
jalan-jalan ke langit, maka kemudian secara psikologis pikirannya akan lebih
mudah terbimbing dan selalu menuju kebaikan, tidak seperti gangster kafir. Dan
secara mental, muhammad akan lebih kuat dan berani (mental sangat dibutuhkan
dalam peperangan) dalam berperang karena mendapat dukungan dan perlakuan khusus
dari tuhan, dan ada kisah bahwa muhammad dibantu tuhan dalam perang-perangnya.
Dan ibadah muhammad menjadi lebih berkualitas karena sebagai nabi ia mendapat
tugas lebih, dan itulah kesempatan muhammad untuk beribadah yang lebih
berkualitas.
Jika
dengan islam usaha manusia malah tidak dipermudah atau dipersulit tapi hasil sama,
maka tidak perlu ada islam.Tapi, bukankah dengan islam usaha manusia semakin mudah dan akan mendapat
balasan yang lebih baik di dunia dan akhirat, karena dengan masuknya seseorang
ke agama islam maka terbuka jalan untuk bahagia tidak hanya di dunia tapi juga
di akhirat. Ini berbeda dengan tetap kafir sampai mati, maksimal dia bahagia di
dunia tapi akan disiksa selamanya di akhirat, tidak ada jalan baginya untuk
bahagia di akhirat. Semakin lama dia beragama islam, maka semakin banyak
kesempatan untuk melewati jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat itu.
Jadi ini
tidak adil. jika ada yang berkata ini kesalahan gangster itu sendiri,
maka baca lagi tentang ini (mulai paragraf 5) (menurutku sudah cukup
karena islam di amerika masih jauh dari persebaran luas apalagi di tahun-tahun
dulu. dan menurutku tidak mungkin hanya tidak mau islam gengster kafir itu, tidak mungkin hanya tidak mau
karena ada perkataan hukuman dan pembalasan)
atau bacalah paragraf 18. Perhatikan bahwa gengster itu pernah menjadi
bayi yang terpengaruh lingkungan dan ini tidak boleh kita menyalahkan bayi yang
logikanya masih kurang, dan ini tidak mungkin jika halnya akan menguntungkan
menurutnya dan dia merasa mampu melakukannya (tidak hanya untuk beribadah tapi
juga semua situasi yang berhubungan) tapi bayi itu belajar untuk langsung tidak
mau (juga semua umur), maksudku orang kafir. karena semua perubahan keputusan
adalah karena dua hal, halnya terlihat akan menguntungkan atau merugikan dan
dia merasa mampu melakukannya.
9. Tapi
kenyataannya, para gangster kafir tadi tetap diancam dengan siksa neraka
selamanya. Dan karena (dan padahal) islam mengajarkan semua kebaikan akan
percuma jika tanpa beriman kepada allah swt. (gangster yang mati muda dalam
kekafiran itu tentu semua kebaikannya akan percuma, berbeda dengan muhammad)
Dosa kekafiran sampai mati tidak akan pernah diampuni dan orangnya akan disiksa
di neraka selamanya, dan padahal untuk membuktikan kebenaran ajaran islam pun
harus menggunakan teknologi tinggi dan itupun belum semua dan belum juga
membuktikan bahwa allah swt. Adalah pencipta seluruh alam semesta, dan tentang
sifat-sifat allah swt. Belum ada yang bisa membuktikannya secara pasti. Dalam
ajaran islam Kehilangan iman islam sudah pasti adalah kejahatan dan pasti akan
dihukum, sedangkan kehilangan keluarga adalah cobaan dan bisa menjadi
bermanfaat. Lalu jika jawabannya adalah orangtua, saudara, anak, dan istri
lebih penting daripada iman islam, sejauh yang aku tahu alquran asli dan hadist
tidak ada yang mengajarkannya. Ini jelas tidak adil, dan tidak adil berhubungan
dengan tidak baik, tidak bijaksana, tidak benar.Dan perlu untuk diingat bahwa
para gangster itu dulunya adalah bayi-bayi yang mendapat pengaruh yang sangat
kuat dari lingkungannya hingga tingkat DNA.
10. Ini
jelas tidak adil, jika hanya islam agama yang benar, di saat anak-anak kecil di
arab saudi sudah beriman islam sejak lahir, berarti sejak lahir mereka sudah
mendapat kebenaran iman, berbeda dengan anak-anak kecil di amerika yang beriman
kristen sejak lahir, mereka tentu akan diajari dahulu agama kristen, lalu jika
suatu saat mendapat kabar-kabar tentang kebaikan islam dan kemudian tertarik
mempelajari islam (dan tidak berkesimpulan salah yang fatal dahulu tentang
islam) lalu mereka mulai mempelajari islam, jika ia serius mempelajarinya
karena berkeinginan mengetahui manakah agama yang sebenarnya dari tuhan, maka
kemudian ia perlu membandingkan keduanya, (perlu dipahami bahwa kedua agama ini
adalah agama yang kompleks), lalu jika dirasa pengetahuannya masih kurang maka
ia perlu belajar lagi, kemudian ia membandingkan lagi sampai ditemukan agama
mana yang paling banyak memuat bukti bahwa agama itu dari tuhan, atau menemukan
agama mana yang ada kesalahan, membandingkan dahulu ajaran-ajaran moral dan
peristiwa-peristiwa yang bisa diteliti, lalu jika dia tidak terlalu capek
karena pencariannya (disamping mengurusi bidang kehidupannya yang lain, dan
tidak sibuk melakukan kriminal) dan kemudian berhasil menemukan bahwa islam
adalah agama yang benar dari tuhan, kemudian barulah dia beribadah, berbeda
dengan anak arab saudi walaupun mereka tidak tertarik mempelajari agama kristen
tapi iman mereka sudah benar. Selama pencarian itu, tentu menggunakan banyak
waktu, jika keadaan kedua negara sama-sama aman dan kondusif, dan misalnya
diambil dua anak dari masing-masing negara yang sama-sama hidup selama 100
tahun, dan jika kedua anak itu dapat melakukan semua ibadah yang ditawarkan
islam selama masa keislamannya, maka akan lebih banyak ibadah yang dilakukan
anak arab saudi. Selama pencarian itu, anak-anak kecil di amerika yang tumbuh
disana akan mendapatkan lebih banyak pengaruh dari dalam negerinya untuk
melakukan kejahatan, pornografi, seks bebas, terlibat perang geng, dan narkoba,
lalu jika ada yang berkata bahwa di amerika lebih makmur jadi lebih banyak
akses ke pendidikan dan terhindar dari kemiskinan, tapi perlu dipahami apakah
pendidikan moral disana cukup mengikat, dan dengan kemakmuran yang lebih mereka
bisa lebih banyak membeli senjata api, membangun villa sebagai rumah produksi
video porno, membeli dan berdagang narkoba, membangun atau bermain di kasino.
11.
Buktikan langit itu tujuh lapis karena ada yang berkata tidak tujuh, buktikan
bahwa allah swt. (bukan kata ‘tuhan’ yang masih netral, tapi adalah kata
‘allah’ yang mengarah pada islam, atau yesus yang mengarah pada kristen) Adalah
pencipta seluruh alam semesta (seluruhnya), tidak hanya mampu membuktikan
kemampuannya dalam berkata-kata di alquran, seperti hanya dalam perkataan
tentang manusia dari air mani dan air mani dari saripati tanah, dia berkata dia
menciptakan dunia dari hamparan yang bergulung-gulung, tahap pertumbuhan
embrio, dia berkata dia memperluas alam semesta, dia berkata langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu kemudian Kami pisahkan antara
keduanya, dll. Buktikan sifat-sifat allah swt. Salah satunya maha tahu,
tanyakan pada dia dimana tempat bintang yang belum diketahui, yang bahkan
ilmuwan ingin memberitahukanya dan dengan kemurahan hati yaitu dengan mulut
ilmuwan itu sendiri, tuhan mungkin yang memberitahukannya tapi dengan kerja
keras sang ilmuwan, tapi pada pihak ilmuwan dengan kerja keras yang terbatas
yang ia punya dan dengan mulutnya sendiri, apakah tuhan akan tetap pelit?
Buktikan batu yang mengambang itu adalah ciptaan allah swt. Buktikan jika allah
swt. Tidak hanya mampu bercerita, tapi memang dia penciptanya (tidak hanya
bercerita tapi memang penciptanya), dan dia bukan agen mata-mata cantik atau
sekretaris yang berkhianat yang tahu beberapa kemudian ingin mendapat
kekuasaan. Dalam agama ada istilah iblis yang ingin menyesatkan dalam berbagai
cara (hanya pada hal kepercayaan, lainnya dapat dengan nafsu dan rayuan
setan, pada perspektif agama abrahamistik lainnya walaupun hanya tidak percaya
tapi harus disiksa di neraka, juga pada perspektif islam walaupun hanya tidak
percaya tapi harus disiksa di neraka (sama dengan langit 7 lapis dan lainnya,
bukti dari agama selain islam, juga sangat kecil daripada seluruh alam semesta
dan hanya pada hal kepercayaan, dan bisa hanya penyesatan setan)), buktikan dia
bukan iblis yang tahu beberapa kemudian ingin berkuasa atau
menyesatkan. Dan perkataan bahwa nama muhammad disebutkan dalam injil dan
taurot sudah dibantah, yaitu itu bukan muhammad tapi sudah dijawab yaitu roh
kebenaran atau roh kudus yang dimaksud, yaitu roh kudus yang disebutkan di
yohanes 14:17 dan yohanes 16:13 dan dengan syarat-syarat roh itu, dan ada
beberapa ciri-ciri yang tidak dapat dipenuhi muhammad. Dan pada Kidung agung
5:16, tetapi telah disebutkan bahwa itu bukan muhammad tetapi mempelai pria
yang saling berbalas memuji dan sudah hidup pada saat alkitab itu pertama kali
dibuat, sedangkan muhammad tidak mungkin saling berbalas memuji karena dia
belum hidup saat itu, jika ayat-ayat lain dibaca juga dengan detail. dan
buktikan nama 'muhammad' bukanlah nama yang dibisikkan setan ke orangtuanya,
agar sama dengan isi alkitab, apalagi orangtua muhammad adalah penyembah
berhala, dan ingat setan menyesatkan dalam berbagai cara. Dan dikatakan
itu bukan nama orang. Dan walaupun (jika) injil terbukti diubah manusia, tetapi bisa saja
kontradiksi dalam injil adalah karena perubahan manusia sedangkan injil asli
dari roh suci adalah tidak terdapat kontradiksi. Jadi dengan hal, injil
terbukti diubah manusia, belum tepat untuk mengatakan kristen salah. Tentang
kenapa roh suci seperti tidak menjaga isi injil, tapi dalam islam juga mengakui
bahwa injil adalah dari tuhan, jadi pertanyaannya sama, kenapa allah swt.
seperti tidak menjaga isi injil.Jadi tuhan ceroboh, karena isa memiliki
mukjizat tapi injil bisa diubah, sehingga memungkinkan muncul agama kristen dan
katolik, dan memang sudah banyak pengikutnya. Dan bagaimana membuktikan injil
tak pernah diubah. Dan jika kontradiksi dalam injil adalah karena roh suci
(kontradiksi ada sejak injil asli), jadi pertanyaannya sama, kenapa allah swt.
membuat kontradiksi dalam injil, karena islam mengakui bahwa injil asli juga
dari tuhan. Dan logikanya, bukankah itu akan menurunkan tingkat kepercayaan
pada injl asli (agama islam yang dibawa isa) jika sejak dari roh suci (atau
allah swt) sudah terdapat kontradiksi, seperti yang akan terjadi jika alquran
punya kontradiksi. Jadi sekali lagi menurutku tuhan ceroboh. Baca lebih ttg nama muhammad di
http://www.isadanislam.com/muhammad/siapakah-penolong-yang-disebut-dalam-injil-yohanes-14. Lalu jika islam salah, tapi kenapa
sampai pernah menguasai konstantinopel, saya pikir jawabannya adalah, tuhan pun
mengijinkan setan menggoda manusia dan tuhan pun mengijinkan seseorang
melakukan kejahatan, maka tidak ada alasan setan tidak bisa membantu untuk
semakin menyesatkan. contoh lain adalah penjajah yang pernah berkuasa
sementara. Ini berbeda jika setan langsung membunuhi semua manusia, maka tidak
ada manusia yang berdosa, dan berbeda jika setan menyesatkan sebagian lain
manusia untuk saling berperang. Kita belum pernah tahu bagaimana
sebenarnya keadaan percaturan politik antar alam semesta antar dewa-dewa. Apa
kalian belum pernah dengar, dewa-dewa itu mendapatkan tambahan sebagian besar
energi mereka untuk berperang dan seks antar mereka sendiri dari lingkaran
energi antar kosmis yang datang dari gelombang neuron-neuron yang menghambakan
dirinya, jika ditelusuri, hal ini berkaitan dengan kemampuan tuhan untuk
mengetahui seluruh isi pikiran manusia, bahkan jika manusia berdekatan dengan
tuhan dan ada juga manusia lain didekatnya, tetap hanya tuhan yang mengetahui
seluruh isi pikiran, manusia tidak, dan tuhan dapat mengetahuinya dari jarak
sejauh apapun, apakah benar neuron-neuron otak mengirimkan gelombang energi
antar kosmis yang hanya dapat diterjemahkan tuhan sebagai isi pikiran? Lalu
apakah kepentingannya hanya itu?kita belum pernah tahu. Dan jangan berkata itu
semua harus dikembalikan pada alquran, karena saat kalian kecil dan belajar
alquran, tentu sempat memeriksa dulu isi alquran dengan kebenaran yang ada.
Tidak semua fakta bisa diketahui hanya dalam alquran, dalam alquran hanya ada
tentang langit tujuh lapis dll, tidak ada tentang bagaimana membuat kilang
minyak, nama planet saturnus, jumlah bintang di galaksi bima sakti, dan
bagaimana pikiran mengendalikan tubuh, dalam ajaran islampun ada perintah untuk
membuktikan perkataan-perkataan di alquran. Mengatakan sifat-sifat allah
swt. Adalah maha baik, maha adil, maha tahu, dll, padahal kalian belum bisa
mengetahui bagaimana keadaan kehidupan di seluruh planet di seluruh alam
semesta, itu bisa adalah penipuan, karena apakah hanya ada allah swt?. Dan
ayat-ayat perintah dalam kitab adalah sederhana sehingga sulit untuk dibuktikan
adalah dari tuhan atau tidak. semua yang seperti langit tujuh lapis itu (jika
benar) hanyalah sangat kecil dibanding seluruh alam semesta, bukan meminta
berlebihan, tapi memang yang utama belum terbukti yaitu siapa saja secara pasti
selain manusia, dan siapa saja diantara mereka yang dapat berkata-kata
seperti itu di alquran (Apa jaminannya jika pemberitahuan sedikit itu
adalah dari tuhan yang sebenarnya?), apakah tuhan selamanya baik dan pasti
akan menepati janjinya, dan apakah dia pencipta seluruh alam semesta seperti
yang diajarkan. tentang manusia yang dijadikan sumber itu, tuhan saja tega
menjadikan hewan sebagai hewan perah bagi manusia padahal hewan juga punya
kebutuhan, Kita makan. Kritik lain terhadap klaim islam tentang alam semesta yang lebih detail ada di www.http://islaminlightofhistory.wordpress.com/1000-kesalahan-quran/
12. Tapi,
bila ada sesuatu yang mengaku dirinya tuhan kemudian dia menunjukkan suatu
model penciptaan alam semesta, kita perlu bertanya apakah benar alam semesta
ini dulu penciptaanya adalah seperti itu?Dan jika dia mengklaim telah membawa
kita ke masa lalu, kita perlu bertanya apakah benar masa lalu seperti itu?
13.
Kemudian untuk menambah pemahaman bahwa kita belum mengetahui secara pasti
semua kejadian di alam semesta adalah dengan memikirkan cerita tentang dajjal.
Islam mengajarkan suatu cerita (dan ini diklaim pasti benar) bahwa sebelum
kiamat nanti akan muncul manusia bernama dajjal, dia akan menebar fitnah di
antara umat islam dengan tujuan ingin menyesatkan, pertama dia muncul dengan
cara berpura-pura memihak kepentingan umat islam, lalu dia mengaku dirinya
adalah nabi, lalu dia mengaku dirinya adalah tuhan, dia ingin semua manusia
menyembah dirinya, dan dengan kekuatan sihir yang hebat yang diberikan tuhan
padanya –tapi bukan karena sayang- dia berkeliling ke seluruh bumi untuk
mencari pengikut dan jika orang itu tidak mau maka akan dibunuh. Pengikut
dajjal selain 70.000 yang ikut keliling dunia juga ada yang menetap di daerah
masing-masing di seluruh belahan bumi. Akhir cerita dajjal akan dibunuh
oleh isa as. Dimana isa as. Diutus allah sebagai penyelamat. Lalu masalahnya
adalah, jika cerita tadi 100 % akan terjadi dan tidak salah sedikitpun, maka
dengan pikiran sehat kita dapat menyimpulkan bahwa allah swt. Menasibkan
kehidupan dajjal menjadi sebegitu jahat dan menderita, dajjal adalah manusia
yang tidak punya kesempatan untuk berbuat baik. Kemudian dengan pikiran sehat
pula kita dapat menyimpulkan bahwa allah swt. Berbuat tidak adil dan sangat
jahat, dengan begini aku tidak percaya janji-janji nikmat dalam ajaran islam
tidak akan dilanggar. di satu sisi allah memberi kekuatan sihir yang hebat
kepada dajjal sehingga melancarkan aksinya, tapi di sisi lain allah mengutus
isa as. untuk membunuh dajjal, sungguh skenario yang buruk.
Sumber
: Keluarnya Dajjal, imam mahdi, ya’juj-ma’juj, dan nabi Isa bin Maryam. Oleh
Firzatullah Dwiko R
http://warkopmbahlalar.com/6637/wahhabi-salafy-ternyata-pengikut-dajjal-kelak/
http://satuislam.wordpress.com/2013/12/11/kenapa-wahabi-kelak-jadi-pengikut-dajjal-inilah-kajian-ilmiyah-nya/
http://warkopmbahlalar.com/6637/wahhabi-salafy-ternyata-pengikut-dajjal-kelak/
http://satuislam.wordpress.com/2013/12/11/kenapa-wahabi-kelak-jadi-pengikut-dajjal-inilah-kajian-ilmiyah-nya/
14. Dan
menurutku cerita dajjal bukan dimaksudkan sebagai ramalan tapi sebagai skenario
–allah memberitahu muhammad bahwa allah akan melakukan ...- karena ada rencana
langsung dari allah yaitu untuk memberi sihir hebat ke dajjal dan mengutus isa
as. Untuk membunuh dajjal. Allah berencana untuk mengabulkan permintaan dajjal
yaitu kekuatan sihir (jika bukan karena rencana allah, padahal allah yang akan
melakukannya maka ada kekuatan lain yang mengendalikan allah). Dajjal pun
dilebihkan atas manusia lain dengan sihirnya berarti ada perlakuan khusus
(berarti sudah dikehendaki) yaitu melebihkan potensi sihir pada dajjal,
walaupun jika dajjal yang meminta kekuatan sihir itu, tapi dengan dikabulkannya
permintaan dajjal itu oleh allah berarti memang dajjal diberi perlakuan khusus.
Mungkin tuhan bisa meramal nanti dia butuh melakukan memberi sihir dan mengutus
isa, tetapi dengan melakukan memberi sihir dan mengutus isa maka ada campur
tangan langsung dari allah yang sudah diceritakan dari awal oleh allah atau
dengan kata lain berarti allah berbuat sesuatu agar terjadi hal seperti yang
diceritakan. Jika allah tetap akan mengutus isa, maka allah harus memastikan
dajjal menjadi manusia jahat, karena jika dajjal adalah manusia baik maka tidak
boleh dajjal dibunuh isa yang diutus sebagai penyelamat.
15. Dan
diceritakan pula bahwa kebanyakan orang yang hidup menjelang kiamat moralnya
sangat rusak dan banyak pula orang islam tapi imannya tipis lalu orang-orang
inilah yang nanti akan menjadi pengikut dajjal. aku berkesimpulan yaitu korban
penasiban bukan hanya dajjal, karena banyak manusia saat itu yang terpengaruh
kekuatan sihir dajjal sehingga mau menjadi pengikut dajjal (perlu dipahami
bahwa pengikut dajjal bertambah pesat setelah dia menggunakan sihir) dan sihir
itu diberi oleh allah sehingga ini berarti allah juga menjadi alasan mengapa
banyak manusia saat itu terbujuk menjadi pengikut dajjal tapi kemudian
orang-orang ini diperangi sampai habis. jika sudah buruk jangan ditambah buruk
lagi. jika kafir saja sudah buruk, jangan ditambah buruk dengan memberi sihir
ke dajjal sehingga melancarkan aksinya.
16. Jika
sihir dajjal yang digunakan kepada orang yang imannya tipis itu disebut cobaan,
jika dengan kekuatan sihir dajjal yang diberikan oleh tuhan kemudian pada detik
ini juga tuhan dapat meramalkan bahwa dengan itu orang yang imannya tipis pasti
akan menjadi kafir seperti yang diceritakan pada kisah dajjal maka menurutku
dapat dikatakan bahwa cobaan itu terlalu berat bagi orang beriman tipis itu
(sehingga tidak sesuai dengan ajaran), karena sudah dapat diramalkan mereka
pasti akan menjadi kafir sehingga sesuai dengan cerita. Dan jika orang beriman
tipis itu sebenarnya mampu menghadapi cobaan sehingga tidak menjadi kafir,
seharusnya tuhan tidak dapat meramalkan secara pasti kekafiran mereka dan harus
menunggu dulu karena mereka masih dapat berubah-ubah yaitu kafir atau tidak, karena
jika dapat diramalkan dalam cerita tentang dajjal bahwa orang beriman tipis itu
pasti menjadi kafir maka berarti mereka pasti tidak dapat mengatasi
cobaan. Kemudian berarti cobaan itu terlalu berat karena jika berat saja
maka berarti masih dapat diatasi. Lebih parah lagi jika ini bukan
ramalan tapi adalah skenario. Tidak dapat dikatakan bahwa sebenarnya mereka
mampu menghadapi tapi tidak mau, berarti apa yang menyebabkan mereka tidak mau
juga adalah cobaan, atau mereka menjadi kafir karena terpaksa karena ketakutan
terhadap kekuatan sihir dajjal.
17. Dua
hal yang dihadapkan ialah, cobaan terlalu berat sehingga pasti kafir dengan
cobaan berat saja sehingga masih dapat diatasi dan masih dapat berubah-ubah,
kafir atau tidak. Jika sudah dapat diramalkan pasti menjadi kafir maka berarti
sudah dapat diukur kemampuan di bawah sulitnya cobaan, dan jika berat saja
sehingga kemampuan masih diatas sulitnya cobaan maka masih ada peluang kafir
dan peluang iman, maka tuhan seharusnya menunggu dulu sampai waktu terlewati, tapi
begitu tuhan sudah mengetahui menjadi kafir atau iman maka tuhan sudah mengukur
semua yang nyata membawa seseorang menjadi kafir dan semua yang nyata membawa
seseorang lain tetap beriman. Jika sudah dapat diukur dengan ramalan semua yang
nyata membawa seseorang pasti menjadi kafir, maka berarti sudah tidak ada
peluang untuk selamat, jika sejak awal sudah tidak ada peluang untuk selamat
maka dapat dikatakan cobaan lebih berat dari kemampuan atau cobaan terlalu
berat. dan jangan lupa mereka dulunya adalah bayi yang bersih tapi
diramalkan pasti menjadi kafir karena terpengaruh (seperti khawarij yang
diceritakan pada sumber diatas yang akan menjadi pengikut dajjal di akhir
zaman). dan orang yang sudah kafir sebelum terpengaruh dajjal juga dulunya
pernah adalah bayi, mereka diramalkan pasti sudah kafir kemudian pasti menjadi
pengikut dajjal. Dan aku ingin mengulangi apa yang membuat tidak mau juga
adalah cobaan. Dan, jika sudah dapat diukur menjadi kafir atau tidak, maka
gugurlah fungsi cobaan, kenapa tidak langsung saja memasukkan ke surga dan ke
neraka? Mungkin pada awalnya cobaan hanya berat tapi disaat terakhir
diramalkan pasti menjadi kafir, inilah disini begitu tuhan mampu meramalkan
bahwa pada akhirnya pasti akan jadi kafir berarti tuhan sudah mengukur bahwa
apapun yang terjadi pada akhirnya semua yang nyata pasti akan mengubahnya
menjadi kafir, dan ini sama saja tidak ada kesempatan selamat. Satu contoh
lagi, jika cobaan hanya berat tapi manusianya sendiri yang tidak mau islam,
lalu jika cobaan memang tidak pernah terlalu berat maka ia masih dapat berubah
menjadi mau islam, tapi tidak begitu jika tuhan sudah dapat meramalkan secara
pasti bahwa pada akhirnya manusia itu pasti menjadi kafir dan pasti sudah tidak
dapat berubah, dengan ramalan itu berarti tuhan sudah mengukur bahwa apapun
yang terjadi pada akhirnya semua yang nyata pasti akan menjadikan dia kafir dan
tidak dapat berubah lagi, dan ini berarti cobaan sudah menjadi terlalu berat
karena pada akhirnya semua yang nyata pasti menjadikan dia kafir dan tidak
dapat berubah, dan berarti tidak ada kesempatan untuk selamat. Ini juga dapat
digunakan pada orang yang sudah diramalkan tuhan bahwa ia akan sudah kafir
kemudian menjadi pengikut dajjal, sebelum itu ia mungkin orang jahat tapi jika
cobaan tidak pernah terlalu berat maka ia masih dapat menjadi orang baik
(hukuman harus menjadikan paling tidak netral bukan tambah buruk, jika itu maka
yang perlu dihukum adalah penghukumnya) tapi ini terputus karena tidak ada yang
dapat merubah tentang pada akhirnya apapun yang terjadi (sebesar apapun
usahanya) semua kenyataan akan membuatnya sudah kafir lalu menjadi pengikut
dajjal.
18. Lalu
jika ada berkata, ini mungkin tuhan sudah mengukur orang itu akan malas
berusaha. Pendapatku, apa yang membuatnya malas? Ini pasti ada dorongan
psikologis, dan kondisi dalam diri dan luar diri yang juga merupakan test.
Sementara itu jika orang itu sejak pertama hidup sudah normal, dan semua fungsi
dirinya bekerja dengan baik (sejak pertama hidup ini harus sudah ada, karena
jika ada fungsi diri yang lemah lalu terkena musibah atau keadaan sulit, ini
seharusnya kesalahan pembuat), dan cobaan tidak pernah terlalu berat (jadi
semua manusia masih dapat selamat) maka tidak ada manusia yang gagal dari
cobaan karena tidak ada hal yang dapat menganggu. normal dan fungsi diri
meliputi seluruh kemampuan manusia menghadapi dunia, dan cobaan meliputi
seluruh dunia. Contoh (periksa sebab), butuh pergi bekerja pagi ini tapi
terlalu lelah karena lembur mengerjakan tugas kantor dirumah semalaman (cobaan
terlalu berat), ingin pergi bekerja tapi memilih bermain game karena sudah
kecanduan karena mungkin pertahanan diri lemah karena tidak cukup dilatih
(fungsi diri lemah) atau mungkin ada perasaan besar yang sangat menguasai
(fungsi diri lemah) atau mungkin pikirannya terbius begitu saja (fungsi diri
lemah), tentang kecanduan narkoba mungkin saat pertama kali mencoba narkoba
pikirannya tidak siap atau pertahanan diri lemah (fungsi diri lemah) atau
mungkin stress karena masalah (cobaan terlalu berat), tentang pelajar yang
malas belajar mungkin karena pikirannya kurang terlatih (dari orangtua
atau guru yang pikirannya juga kurang terlatih atau situasi yang terlalu sulit,
dan ini tidak boleh kita menyalahkan bayi yang logikanya masih kurang, dan ini
tidak mungkin jika halnya akan menguntungkan menurutnya dan dia merasa mampu
melakukannya (tidak hanya untuk beribadah tapi juga semua situasi yang
berhubungan) tapi bayi itu belajar untuk langsung tidak mau (juga semua umur),
maksudku orang kafir. dan semua perubahan keputusan adalah karena dua hal ini,
halnya terlihat akan menguntungkan atau merugikan dan dia merasa mampu melakukannya)atau
pertahanan diri lemah atau mungkin ada perasaan besar yang sangat menguasai
seperti mengantuk atau perasaan lain (fungsi diri lemah) atau bingung (fungsi
diri lemah atau cobaan terlalu berat). Lalu jika ada suatu peristiwa, ada
seorang yang tidak suka dengan kritik agama ini kemudian ingin balas mengkritik
kesimpulanku di paragraf ini, suatu ketika dia sedang bekerja kemudian walaupun
tidak mengantuk tapi dia memilih tidur dengan maksud membantah kesimpulanku
untuk membuktikan seseorang dapat gagal dari cobaan walaupun fungsi diri masih
baik, kemudian dia berkesimpulan seseorang dapat gagal dari cobaan walaupun
fungsi diri masih baik. Jawabanku adalah, jika dinilai dulu mana yang lebih
penting untuk dilakukan orang itu, jika pekerjaannya lebih penting daripada
membantah kesimpulanku, maka orang itu telah gagal dari cobaan karena
pikirannya tidak dapat menemukan mana hal yang lebih penting atau karena
besarnya kebenciannya sehingga yang ada pada pikirannya adalah hanya membantah
kesimpulanku (fungsi diri lemah). Lalu jika membantah kesimpulanku lebih
penting daripada pekerjaannya maka dia harus disimpulkan bukan gagal tapi
sukses atau berhasil, karena dia telah melakukan hal yang menguntungkan, dia
berhasil mengalahkan cobaan. kenapa seperti ini, karena berkaitan dengan
berhasil atau gagal menghadapi cobaan, tentu kemudian menjadi berkaitan dengan
baik atau buruk, untung atau rugi. Kalau baik tentu menguntungkan kalau buruk
tentu merugikan. Kalau berhasil tentu menguntungkan kalau gagal tentu merugikan
(cobaan). ini tidak mungkin jika seseorang sudah mengalahkan cobaan dari tuhan
yang bijaksana tetapi masih rugi. Jika ada yang berkata tanpa nafsu tidak
ada perkembangan, jawabku, dengan nafsu jahat cobaan hidup tetap harus tidak
terlalu berat, dan nafsu jahat adalah fungsi diri yang lemah, dalam ajaran
agama kita harus menghindari nafsu jahat untuk sukses mengalahkan cobaan
hidup maka ini berarti kita juga harus menghindari fungsi diri lemah untuk
tidak gagal dari cobaan hidup.
19. Ada
pengaruh yang cukup banyak dan penting dengan kesimpulan bahwa cobaan terlalu
berat, yaitu berhubungan dengan kesimpulan bahwa tuhan ceroboh atau tidak
selamanya baik atau kejam, tidak adil, dengan pengajuan beberapa pernyataan
bisa saja disimpulkan tidak maha kuasa, bisa saja disimpulkan bahwa adalah
ajaran dari setan jika diyakini bahwa setan jahat dan tuhan baik, yang
mempunyai konsekuensi yaitu bertentangan dengan ajaran dalam agama.
20.
Tentang ceroboh, tidak selamanya baik, atau kejam. Jika dipilih ceroboh jika
tuhan sebagai pencipta segalanya dan menciptakan dari yang tiada menjadi ada
dan maha kuasa maka dia bebas memilih sendiri dan tidak terpaksa semua hukum
yang dia inginkan untuk alam semesta, jika terpaksa berarti tidak maha
kuasa (dalam islam salah satu arti maha kuasa adalah semua tunduk padanya,
yang semua arti itu harus ada dan bergabung) apalagi jika tuhan
menginginkan kebaikan maka tidak adil ini akan penting baginya dan dia akan
melawannya dan pasti berhasil, tapi dibiarkan, jika ada yang bisa membuat tuhan
lalai berarti seharusnya dia sendiri yang menciptakan tuhan bisa lalai karena
dia pencipta segalanya walaupun lalai itu dari kuasa lain tapi tuhan sendirilah
yang membuat kuasa lain itu dapat membuat tuhan lalai karena tuhan juga yang
menciptakan segala kuasa lain, tapi dia sudah tahu karena dikatakan awal cerita
tentang dajjal dari allah swt, berarti tidak adil ini tidak bisa dikatakan
karena ceroboh tapi kesalahan yang disengaja. Jika dipilih tidak selamanya
baik, maka perlu waspada kapan dan bagaimana tuhan tidak baik. Jika dipilih
kejam maka mungkin perlu dilawan. Tentang tidak adil maka seperti yang ditulis
Louis O. Katsoff, darimana tidak adil ini sedangkan tuhan ingin kebaikan,
apakah dia terpaksa sehingga dapat disimpulkan tidak maha kuasa? Dan jika tidak
adil, walaupun tidak membuktikan tuhan tidak maha adil jika pengertian maha
adil adalah paling adil (tapi dalam islam salah satu arti maha adil adalah
tidak merugikan sesuatupun, yang semua arti itu harus ada dan
bergabung) tapi kita tetap perlu waspada.
21. Dan
untuk menambah pemahaman lagi bahwa kita belum mengetahui pasti keadaan alam
semesta adalah dengan memikirkan apa yang ditulis Louis O. Kattsoff, darimana
keburukan di dunia sedangkan tuhan ingin kebaikan, apakah dia terpaksa sehingga
dapat disimpulkan tidak maha kuasa? Lalu jika ada yang mengatakan bahwa tuhan
itu rumit atau sukar, pendapatku, tidak akan rumit atau sukar jika tuhan maha
kuasa, jika tuhan maha kuasa semua kuasa dan hukum tunduk padanya, dia bebas
mengganti dan mengatur, maka tidak ada yang sulit, dan lalu dikatakan tuhan
ingin kebaikan. Jika tuhan sebagai pencipta segalanya maka dia juga yang
menciptakan segala bentuk dan potensi kejahatan dan kerugian, tapi dikatakan
dia ingin kebaikan, maka inilah pertentangan dalam agama, dan aku tidak percaya
pada kata tuhan selamanya baik atau tidak ceroboh. dan ini sungguh keterlaluan
jika hanya agar manusia mandiri tapi sudah membuat orang kafir akan disiksa di
neraka, sedangkan fungsi lainnya bisa dengan tuhan sendiri. Kemudian
jika tuhan memberikan tugas kepada manusia yang seharusnya bisa diselesaikan
oleh tuhan sendiri dengan lebih baik kemudian menjadikan ada manusia yang harus
disiksa di neraka (menjadikan ada peluang) (mungkin karena kesalahan manusia
sendiri, tapi dengan diberikannya tugas itu menjadikan manusia berpeluang masuk
neraka), maka itu lebih kejam, Ini seperti jika anak buah yang melakukan
akan berbahaya, tapi jika bos yang melakukan akan berhasil dengan mudah, mana
jiwa pemimpin kalian? lalu jika manusia ada di bumi agar berusaha agar
mendapat kehormatan maka ini tetap tidak sepadan atau kejam karena ada manusia
yang harus disiksa di neraka, jika tuhan menghilangkan hukum tingkat kehormatan
maka semua ini cepat selesai dan baik, itu tidak sulit jika tuhan maha kuasa.
Dan jika manusia disiksa di neraka maka kehormatannya akan sangat buruk. Dengan
tujuan supaya manusia mandiri dan tidak butuh menghasilkan
keuntungan lalu akibatnya ada manusia yang disiksa sehebat-hebatnya dan
ada yang masuk surga, lebih baik dari awal manusia tetap di surga dan makan
sewajarnya. Aku tidak percaya dengan perkataan bahwa manusia diturunkan ke bumi
dengan tugas khusus untuk memimpin bumi, atau ketika terlihat manusia paling
unggul di bumi lalu muncul perkataan itu? Lagipula manusia tidak memberi
manfaat pada bumi tapi mengambil manfaat, dan untuk hewan lebih banyak hewan
yang dimakan manusia daripada yang dirawat manusia dan itupun memang dibolehkan
dalam agama, kita malah memakan mereka bukan memimpin mereka, Lebih banyak
hewan memberi manfaat pada manusia daripada manusia memberi manfaat pada hewan.
Semua hewan akan dibolehkan oleh agama untuk dimakan manusia jika hewan itu
tidak menjijikkan, berbahaya, dan beberapa syarat lainnya, itu menandakan kita
boleh menghabiskan seluruh hewan itu jika tidak ada masalah. Jika semua hewan
tidak menjijikkan, berbahaya, maka hewan mana lagi yang akan kita pelihara? Dan
hewan yang menjijikkan dan berbahaya jarang kita pelihara. Misalnya jika
gajah jumlahnya banyak, tentu jadi boleh dimakan. lalu jika untuk memimpin
diri sendiri maka lebih baik tetap di surga dan makan sewajarnya daripada turun
ke bumi tapi membuka peluang disiksa di neraka, lalu jika ada yang berkata
bahwa turun ke bumi adalah karena kesalahan manusia, tapi bukankah diceritakan
sejak awal tujuan tuhan menciptakan manusia adalah memimpin di bumi dan godaan
setan hanyalah sebagai jalan, tapi lebih baik makan sewajarnya di surga.Jika
hanya untuk berkuasa dan mengolah bumi hanya untuk kepentingan manusia sendiri,
maka untuk apa ke bumi? Manusia sudah mendapat kenikmatan yang lebih baik di
surga, beribadah pun menjadi tidak berguna jika hanya untuk kepentingan manusia
sendiri karena sudah mendapat yang lebih baik di surga. Jika untuk mandiri saja
dan tidak butuh menghasilkan suatu kebaikan, maka tidak sepadan dengan
bahayanya.Maka tidak bisa tidak, tugas manusia di bumi adalah untuk memimpin
(memberi manfaat) pada isi bumi selain manusia, tapi bukankah (secara realitas)
manusia bukan pemimpin di bumi. Semua manfaat yang diberikan manusia pada isi
bumi lainnya dikalahkan karena manusia lebih banyak mengambil manfaat, seperti
ini, A memberi uang 1000 ke B sedangkan B memberi uang 500000 ke A (barter),
tentu yang akan dikatakan memberi manfaat adalah B. Dan untuk perkataan
bahwa manusia diciptakan untuk beribadah, pendapatku, untuk apa ibadah ini,
jika untuk memperbaiki hidup manusia maka bisa dilakukan tuhan dengan lebih
baik dan tidak berbahaya seperti siksaan neraka (kembali ke pendapatku di awal,
dan ini berarti tidak memperbaiki hidup), jika hanya agar mandiri dan tidak
perlu menambah suatu kebaikan maka ini tidak sepadan dengan bahayanya.Jika ada yang berkata tugas manusia di bumi adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadi mandiri, bersamaan dan keduanya
penting, jawabku, tuhan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dengan lebih
baik, jadi tugas ini sudah menjadi tidak penting lagi untuk diselesaikan
manusia karena tuhan dapat melakukannya dengan lebih baik. Karena tugas ini
tidak penting lagi untuk dilakukan manusia maka menjadi tidak harus dilakukan
bersamaan, karena memang tidak penting untuk dilakukan manusia. Kemudian
tersisa satu tugas dan ini hanya dapat dilakukan manusia, yaitu menjadi
mandiri. Tapi jika hanya agar mandiri dan tanpa perlu menambah suatu manfaat
maka ini tidak sepadan dengan bahayanya, karena banyak orang berbeda agama
(maka sebagian harus disiksa di neraka), dan aturan agama ada banyak dan banyak
pula yang melanggarnya. Tugas manusia untuk menjadi mandiri tidak relevan untuk
dilakukan kecuali jika berpotensi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
dengan cara yang lebih baik, tapi jika sudah berhubungan dengan meningkatkan
kualitas hidup manusia maka dapat diselesaikan tuhan dengan lebih baik, karena
tuhan maha kuasa. Kemudian jika ada yang berkata, tuhan itu suci dan bijaksana
maka semua yang berhubungan dengannya harus suci dan bijaksana. Jawabku, tuhan
dapat membuat manusia langsung suci dan bijaksana. Kemudian jika ditambah
“harus secara mandiri”, jawabku, tugas untuk harus secara mandiri tidak relevan
untuk dilakukan kecuali jika berpotensi untuk membuat kesucian dan
kebijaksanaan yang lebih sempurna. Tapi jika sudah berhubungan dengan
menciptakan kesucian dan kebijaksanaan, maka tuhan dapat menyelesaikannya
dengan lebih baik. Satu-satunya hal yang sempurna jika dilakukan manusia adalah
hanya mandiri. Dan tidak relevan juga karena “harus secara mandiri” itu
bukanlah hal yang dapat mengakibatkan kenikmatan berantai atau bahaya berantai
karena semua sudah digantikan oleh usaha tuhan, dengan begini ini adalah keburukkan
jika hanya demi “harus secara mandiri” tapi mengorbankan keselamatan manusia
dan kesempatan manusia untuk bahagia selamanya (di dunia ada kejahatan dan
penderitaan, dan siksa neraka dengan semua tingkatnya). Jika ada yang berkata,
tugas manusia di dunia adalah menjadi mandiri agar mendapat kebanggaan atau
kehormatan karena telah mandiri. Jawabku, jika tuhan maha suci, maha bijaksana,
dan maha kuasa, maka untuk apa manusia bersusah payah? Karena jika tuhan
berkehendak pasti akan tercipta. Bahkan, walaupun manusia dan malaikat
bersantai sepanjang hidup, tetap tidak akan ada masalah yang tidak dapat
diselesaikan karena tuhan maha kuasa, semua tugas dapat dilakukan tuhan dengan
sempurna. Dengan begini, maka walaupun manusia tidak memiliki kebanggaan atau
kehormatan, tetap semua masalah akan selesai oleh tuhan. Jika tuhan maha suci,
maha bijaksana, dan maha kuasa, maka pastilah betul untuk dikatakan walaupun
manusia tidak memiliki kehormatan atau kebanggaan tapi tetap semua kebutuhan
manusia akan terpenuhi. Dengan begitu, maka kehormatan atau kebanggaan bukanlah
suatu hal yang dapat mengakibatkan kenikmatan berantai atau bahaya berantai
karena semuanya telah digantikan oleh usaha tuhan. Dengan begitu, maka ini
adalah keburukkan dan kesalahan jika hanya demi kehormatan atau kebanggaan tapi
mengorbankan keselamatan manusia dan kesempatan manusia untuk bahagia selamanya
(di dunia ada kejahatan dan penderitaan, dan siksa neraka dengan semua
tingkatnya). Keselamatan manusia dan kesempatan untuk bahagia selamanya adalah
hal yang lebih besar dan lebih banyak berantainya.
Dan jika tuhan mau ini adil, maka diantara tuhan dan manusia
semua harus berpotensi menjadi tuhan. Jika lalu dikatakan, tuhan dengan
kemampuannya pastilah dapat menjadi tuhan, sedangkan manusia dengan
kemampuannya adalah tidak mungkin menjadi tuhan, maka ini tidak adil. Dan aku
pikir tuhan asli dapat menjadikan manusia menjadi tuhan karena tuhan asli maha
kuasa. Dan ini tidak mungkin menjadi masalah dengan syarat tuhan selain tuhan
asli juga bersifat maha suci dan maha bijaksana, meskipun kekuatan tuhan asli
dan tuhan lainnya sama. Dalam kata maha kuasa, yang masih mengganjal hanyalah
tingkatan siapa yang paling berkuasa, tapi tingkatan siapa yang paling berkuasa
ini bukanlah hal yang penting untuk diperiksa, karena tuhan selain tuhan asli
sudah maha suci dan maha bijaksana maka tidak akan ada masalah. Ini pasti tidak
sulit karena tuhan asli sudah maha kuasa. Dan sebagai tuhan itu pasti selalu
bahagia dan menang, dan tuhan pasti menginginkan yang terbaik bagi manusia
karena tuhan maha suci dan maha bijaksana, tuhan tidak mungkin memaksa menuju
keburukkan karena tuhan maha suci, tidak akan ada yang bisa menghalangi tuhan
untuk menuju level kebijaksanaan yang paling tinggi karena dia maha suci, maha bijaksana,
dan maha kuasa. Tidak ada kebutuhan manusia yang perlu dikhawatirkan jika
manusia menjadi tuhan yang maha suci, maha bijaksana, dan kekuatannya sama
dengan tuhan asli.
Lagipula
yang membuat sulit juga tuhan sendiri karena tuhan yang menciptakan tingkatan
itu. Pastilah orang bermoral jelek atau tidak mau islam karena ada penyebab
yang sulit dan tidak sesederhana hanya tidak mau, misalnya tidak mau islam
karena sangat suka dengan seks bebas, perasaan suka ini sangat menggoda seperti
ketagihan, inilah bahayanya dari diberikannya tugas itu. Dan untuk kepuasan
batin karena telah mandiri atau menolong tetaplah tidak sebanding dengan semua
manusia tidak pernah disiksa di neraka, ini seperti tidak mementingkan diri
sendiri dengan harus merasakan kepuasan batin kemudian hasilnya semua manusia
tidak pernah disiksa di neraka, maka ini sama saja dengan menolong, sebab di
dunia ada banyak faktor bahaya, faktor kejahatan, faktor kesalahan yang
diantaranya ada yang membuat ketagihan, atau membuat ketergantungan, atau
membuat sangat tertarik, dan sangat memaksa.
22. Jika
para umat islam ingin meningkatkan kehormatan allah swt. Berdakwahlah yang
benar, utamakan bukti..bela kepentingan orang-orang kafir, hidup mereka sulit
tidak seperti kalian yang islam sejak lahir. Kehormatan allah swt. Dalam kata
allah maha baik, allah maha adil ada pada kebahagiaan kehidupan mereka. Jangan
sakiti mereka dengan perkataan kotor kalian, dengan pikiran kalian, bahkan
setiap khotbah umat islam banyak yang merendahkan harga diri mereka seperti
dalam perkataan ‘semoga laknat allah atas mereka’. Setiap umat islam menyakiti
orang kafir maka semakin rendah kehormatan allah swt. Mungkin hanya dalam
catatan sejarah kehidupan. Tentu orang kafir tidak mau langsung percaya tanpa
bukti, memaksa mereka hanya dengan kata-kata atau tulisan-tulisan kalian adalah
kejahatan mental.
23.
Aniaya disini berarti perbuatan yang mengakibatkan adanya kerugian seperti
peperangan, penderitaan, kemiskinan, bencana alam yang membunuh banyak orang
dan anak-anak ditinggalkan, dan lain-lain, arti aniaya yang saya sebutkan tadi
sudah harus tidak dilakukan tuhan, jika tuhan melakukannya mungkin sebaiknya
kita musuhi saja, dan tidak pantas tuhan itu disebut maha baik karena ada
manusia yang lebih baik, atau arti aniaya secara agama itu tidak sempurna jika
tidak menyertakan hal-hal tadi, (sedangkan arti aniaya dalam agama islam ada di
C) (sedangkan ayat alquran tentang tuhan tidak berbuat aniaya ada di C) dan
pelakunya adalah sesuatu dalam agama itu karena menciptakan seluruh potensi
hal-hal tadi. Dengan hal ini pantas untuk dikatakan konsep dalam agama itu yang
mengatakan bahwa tuhannya tidak berbuat aniaya adalah salah, karena alasan di
2a ini. Agama yang cocok untuk disebut bahwa konsepnya salah disini adalah
islam, dan agama abrahamistik lainnya
24. Sedang kepada agama lainnya kritikku adalah, aku tidak merasa bahwa
agama-agama lainnya adalah untuk seluruh manusia, karena yang terjadi padaku,
agar aku tertarik untuk mempelajari agama lain selain islam butuh keinginan dan
alasan yang jarang ditemui (alasanku untuk mempelajari agama lain adalah karena
aku mengetahui banyak peperangan adalah karena agama, itu alasan yang aku tahu
dari internet, sedang arus informasi diluar internet adalah mengatakan aman,
yaitu di dekat sini), selain itu untuk mempelajari agama lain butuh uang untuk
sekolah dan membeli kitabnya (tanpa kitab tidak bisa membuktikan benarkah ada
ayat itu, misalnya), untuk internet juga butuh uang, tidak semua punya uang dan
tertarik, sehingga yang terjadi padaku adalah aku sedikit memiliki informasi
ajaran agama lain selain islam, apalagi untuk mendapatkan informasi yang benar
tentang bukti-bukti kebenaran suatu agama (aku tekankan yaitu infomasi yang
benar), dan juga ikut membuktikannya membutuhkan keinginan, kesadaran (tidak
semua orang dewasa tentang hal ini), alasan, dan uang dan kemampuan yang lebih
banyak lagi. Misalnya, dalam ajaran Kristen dikatakan yesus pernah membuat
kenyang puluhan orang padahal awalnya roti yang ada hanya sebakul, tapi
bagaimana membuktikannya adalah hal yang sulit. Hal-hal ini menurutku cukup
untuk menggambarkan bagaimana sulitnya mendapatkan kesempatan untuk mempelajari
agama lain hingga cukup untuk bekal mempercayai setelah membuktikan kebenaran
bahwa (jika ada) sesuatu yang dikatakan tuhan dalam ajaran agama itu memang
adalah tuhan yang menciptakan seluruh alam semesta. Karena bukti-bukti itu
(jika benar) adalah bukti dalam alasan filsafati, atau bukti yang membutuhkan
teknologi dan pengetahuan tinggi yang tentu tidak semua orang (menurutku) dapat
ikut melakukan pembuktian.Dengan hal-hal ini, aku simpulkan bahwa tuhan yang
sebenarnya tidak bijak jika memaksa semua manusia untuk percaya salah satu
agama tanpa tuhan sendiri membuat tindakan yang cukup. Jika suatu agama adalah
untuk semua manusia, maka agama itu harus seperti tangan bagi manusia normal,
manusia itu dapat menggunakan seluruh atau sebagian dari tangannya untuk diri
manusia itu dengan gratis atau tanpa paksaan seperti harus membayar atau
pengorbanan lainnya karena tidak semua kemampuan semua manusia sama. Dan apa
buktinya jika yang menciptakan hujan, binatang, dan pohon-pohon adalah sesuatu
yang disebut tuhan dalam masing-masing agama itu?Dan
kebanyakan ayat di alquran bentuknya adalah sederhana seperti kata-kata manusia
biasa sehingga dapat diragukan pernyataan bahwa alquran adalah dari tuhan.dan
apa bukti jika penyembuhan-penyembuhan itu yang melakukan adalah yesus?
25. Dan,
pada doktrin agama-agama itu, dikatakan tuhan melakukan berbagai keajaiban yang
disampaikan oleh masing-masing kitab, tapi itu hanya hal kecil, tidak
membuktikan bahwa salah satu dari mereka, yaitu yang dikatakan tuhan itu,
adalah sesuatu yang menciptakan seluruh alam semesta dan seluruh kehidupan,
kitab-kitab agama itu dan ilmu pengetahuan belum membuktikannya, yang dikatakan
doktrin agama-agama itu adalah sedikit keajaiban disini, dan sedikit keajaiban
disana, itu jika keajaiban itu benar ada, tentu saja alam semesta lebih luas
jika hanya dibandingkan dengan langit, roti, air laut, janin, dan teori
bigbang. Dan itu jika hal-hal itu memang keajaiban.Kita para manusia belum
meneliti seluruh alam semesta, sehingga belum tentu benar jika kita mengatakan
bahwa sedikit keajaiban itu hanyalah tuhan yang sebenarnya yang dapat
menciptakannya.
26.
mudahnya seperti ini. Kepada manusia yang kuasanya kecil saja perlu waspada,
apalagi kepada pencipta semua potensi pada kehidupan dan manusia yang
jelas kuasanya lebih besar dan pada kehidupan manusia banyak terdapat
penderitaan besar, cukuplah alasan untuk waspada dan meragukan konsep maha baik
dan konsep maha suci. Teruskan membaca dulu. Dalam ajaran agama-agama ada
doktrin bahwa sesuatu yang disebut tuhan dalam masing-masing agama itu adalah
pencipta seluruh alam semesta atau paling tidak ia adalah pencipta bumi dan
seluruh isinya (ayat tentang sesuatu yang disebut tuhan dalam agama islam
adalah pencipta alam semesta atau bumi dan seluruh isinya ada di C), jika hal
ini benar maka sesuatu yang disebut tuhan itu juga adalah sesuatu yang
menciptakan seluruh potensi kehancuran, kejahatan, kemiskinan, bencana alam
yang membunuh banyak orang, peperangan, penderitaan, dan kerugian. Dengan hal
ini maka pantas untuk disebut bahwa sesuatu yang disebut tuhan dalam agama itu
adalah sesuatu yang menganiaya manusia dan hewan, karena tanpa potensi tentu
tidak akan terjadi semua kerugian itu. ini seperti manusia diberi senjata api,
ada yang menggunakan untuk kebaikan seperti polisi, tapi ada yang menggunakan
untuk menindas orang lain, contoh saat zaman penjajahan, orang negara barat
mengetahui di daerah lain terdapat banyak sumber daya alam kemudian berusaha
menguasai daerah itu dengan menindas orang pribumi, inilah yang bernama tidak
dewasa dalam menangani potensi. Apa yang terjadi jika tuhan tidak menciptakan
potensi penjajahan? Mungkin saja tidak akan ada penjajahan. Dan pada sisi orang
pribumi yang dijajah, kesalahan bukan dari diri mereka, karena tuhanlah yang
menciptakan potensi untuk mereka belum dewasa dan belum siap menghadapi
serangan negara lain yang lebih maju. Apa yang terjadi jika tuhan menciptakan
alam pikiran orang barat hanya menuju kebaikan? Jika konsep di agama islam
benar, maka ini tidak mustahil, karena tuhan dalam agama islam mampu
menciptakan malaikat yang alam pikirannya hanya menuju kebaikan. Dan janji
bahwa penguasaan terhadap nafsu akan diganjar dengan kebaikan di akhirat?
Kebanyakan agama menjanjikannya padahal sesuatu yang dikatakan tuhan dalam
masing-masing agama itu adalah berbeda-beda, dan belum ada bukti tentang hal
ganjaran di akhirat itu. Dan jangan gegabah, berbagai nafsu yang ada telah
membuat berbagai bencana, contoh nyata adalah perbuatan yang dilakukan Adolf
Hitler dengan kamp Nazinya, paling tidak perbuatan Hitler membunuh banyak warga
sipil karena adanya nafsu, atau kematian tragis para ilmuwan seperti Socrates,
atau pertentangan saat zaman Galileo Galilei, apalagi jika hanya satu agama
yang benar maka semakin sedikitlah manusia yang selamat, dan itu disebabkan
potensi adanya nafsu (amarah, birahi, dll) yang diciptakan pencipta manusia.
Dan tidak semua manusia dapat dewasa untuk menyadarinya di waktu yang tepat,
jika ada jalan yang tepat tapi belum tentu tiap manusia dapat sadar, jika tidak
ada jalan yang tepat maka keadaan memaksanya. Itu karena tuhan pencipta manusia
telah menciptakan potensi hal itu, ini bukan hanya konsep. Dan jika ada yang
berkata, walaupun ada potensi baik dan potensi jahat tapi manusialah yang
berbuat kesalahan, kritikku adalah, tetap penyebab utamanya adalah tuhan yang
menciptakan potensi kerugian dan kejahatan, tuhan juga punya andil. Contohnya
adalah siapakah yang memberi otak ke manusia? Yang dapat digunakan untuk
belajar sesuatu dan memproses rangsangan dari luar menjadi ide. Potensi
kejahatan dan kerugian yang diciptakan tuhan adalah nafsu (amarah, birahi,
dll), bencana alam, pikiran manusia yang perlu belajar sehingga dapat belum
dewasa di saat diperlukan, dan nafsu itu luas karena setiap perilaku manusia
didahului nafsu (amarah, birahi, dll).
27.
Jika ada yang mengkritik tulisanku ini dengan menihilkan segala sesuatu : (ini
yang dapat langsung diperiksa)
a. Tuhan menganiaya dan tidakmaha
suci dan tidak maha baik karena menciptakan potensi kejahatan termasuk potensi
mutilasi karena dialah yang menciptakan segala yang ada, sehingga mutilasi
dapat terjadi pada manusia. Aku pernah baca arti maha suci adalah suci dari
segala kejelekan, sedangkan menginginkan kejahatan pastilah kejelekan, dan
tidak menginginkan kejahatan pastilah kesucian. (dari pikirku, hehe) Esensi
dari suci adalah lebih dekat kepada tidak ingin kejahatan, sedangkan tidak
berbuat kesalahan lebih dekat kepada bijaksana. Paling tidak, pikiran tuhan
tidak suci karena dialah yang pertama yang mempunyai ide tentang kejahatan, dan
perbuatannya pun tidak suci karena dia juga punya bagian dalam kejahatan karena
dialah yang menciptakan semua bentuk dan potensi kejahatan, dimana potensi
kejahatan itu telah banyak digunakan manusia, (tuhan pencipta semua kejahatan). Jika maha suci adalah tidak menginginkan kejahatan, sedangkan tidak berbuat
kesalahan lebih dekat kepada bijaksana. Maka tuhan tidak maha bijaksana karena
telah berbuat kesalahan karena punya bagian dalam kejahatan karena telah
menciptakan semua bentuk dan potensi kejahatan (tuhan pencipta seluruh alam
semesta dan seluruh isinya). Dimana potensi kejahatan itu telah banyak
digunakan manusia, tuhan sendirilah yang membuat manusia dapat berbuat
kejahatan dari yang awalnya tidak dapat berbuat kejahatan. Dan aku pernah baca
arti maha bijaksana adalah perbuatannya selalu benar dan mengandung hikmah.
Kejahatan itu adalah keburukan dan kesalahan, jadi siapa saja yang punya bagian
dalam kejahatan, maka dia punya bagian dalam keburukan dan kesalahan. Einstein
dan Kalasnikov mungkin pikirannya tidak menginginkan kejahatan, tapi
perbuatannya tetap mengandung beberapa kesalahan karena punya bagian dalam
membuat senjata mematikan yang bisa disalahgunakan. Tuhan berbeda dengan
Einstein dan Kalasnikov, mereka kemampuannya terbatas dan sangat dipengaruhi
hukum konsekuensi, sedangkan tuhan itu maha kuasa dan seluruh pengaruh dan
konsekuensi datang dari Tuhan.... paragraf 2 , dan jika tuhan maha kuasa maka
seluruh hukum tunduk padanya, dia bebas mengganti dan mengatur suatu hukum
(termasuk menghilangkan potensi mutilasi itu).
b. Pertanyaan sama pada bibel
dan quran, kenapa bibel seperti tidak dijaga dll. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tuhan ceroboh ... paragraf 11 , dan mungkin perlu dipertimbangkan untuk
meyakinkan yaitu paragraf 18
c. Belum tahu dengan
sebenarnya seluruh keadaan di seluruh alam semesta (pemberitahuan sedikit) ...
paragraf 11 , dan agamapun dapat dinihilkan segala sesuatunya sampai ke
detail-detailnya terutama pada hal kepercayaannya.
d. Hilangnya semua kejahatan
dan penderitaan adalah lebih bernilai daripada rasa bahagia yang hanya dari
tingkatan kehormatan yang adalah hal yang sangat kecil. Darimana semua
kejahatan di dunia sedangkan tuhan ingin kebaikan? Apakah tuhan terpaksa
sehingga ia tidak maha kuasa? Atau dia maha kuasa tapi tidak maha baik (aku
yang baik saja, menginginkan hilangnya semua kejahatan dan penderitaan)? Tuhan
pun menjadi maha kuasa secara langsung atau tidak berproses (konsep agama). Ini
tidak rumit jika tuhan maha kuasa (ia bebas mengganti dan mengatur suatu hukum)
seluruh hukum tunduk padanya ... paragraf 2, 21
e. Tugas manusia di bumi adalah
untuk memimpin. Jika hanya untuk berkuasa dan mengolah bumi hanya untuk
kepentingan manusia sendiri, maka untuk apa ke bumi? Manusia sudah mendapat kenikmatan
yang lebih baik di surga, beribadah pun menjadi tidak berguna jika hanya untuk
kepentingan manusia sendiri karena sudah mendapat yang lebih baik di surga.
Jika untuk mandiri saja dan tidak butuh menghasilkan suatu kebaikan, maka tidak
sepadan dengan bahayanya. Maka tidak bisa tidak, tugas manusia di bumi adalah
untuk memimpin (memberi manfaat) pada isi bumi selain manusia, tapi bukankah
(secara realitas) manusia bukan pemimpin di bumi. Semua manfaat yang diberikan
manusia pada isi bumi lainnya dikalahkan karena manusia lebih banyak mengambil
manfaat, seperti ini, A memberi uang 1000 ke B sedangkan B memberi uang 500000
ke A (barter), tentu yang akan dikatakan memberi manfaat adalah B. dan manusia
hanya perlu bersantai ... paragraf 21
f. Islam mengajarkan bahwa
tuhan tidak sama dengan makhluknya, tapi aku jawab kita punya kesamaan, dari
hal substantif ke teknis : sama-sama menganggap kejahatan adalah buruk.
Menganggap ilmu adalah berguna. Menganggap bahasa adalah berguna. Menganggap
hal baik adalah kebaikan. Dapat melakukan sebuah penganiayaan (di poin ini
memiliki kesamaan). Mengetahui salah satu fungsi televisi adalah untuk menonton
berita. Mengetahui bahwa laki-laki tidak dapat hamil dalam situasi normal.
Mengetahui bahwa manusia butuh makan. Mengetahui bahwa manusia tidak dapat
terbang seperti pesawat dalam situasi normal. Dapat menghukum pelaku kriminal
dengan kematian (jika ada yang berkata bahwa hanya tuhan yang memberi kematian,
maka para pembunuh tidak harus bertanggungjawab). Mengetahui rumus pitagoras.
Mengetahui bahwa tuhan dapat menyelesaikan semua tugas baik secara lebih baik.
Manusia itu suci (tidak menginginkan kejahatan, contohnya bunda Theresa dan
Mahatma Gandi) dan tuhan juga tidak menginginkan kejahatan (dalam konsep
agama). Menggunakan sistem berpikir terutama dalam ayat suci, dll.
g. Tidak adil antara bayi
kafir dengan bayi muslim, karena jika ini sama atau lebih mudah untuk hidup
dengan pedoman hidup (agama) (dan jika islam benar) sejak lahir yang salah,
maka tidak perlu diganti. Lalu jika ada
yang berkata lebih berat kemudian mendapat balasan lebih baik. Jawabku, kita
tidak tahu jika bayi muslim diganti nasibnya menjadi bayi kafir sejak lahir,
maka perbuatannya akan lebih baik atau lebih buruk dibanding bayi kafir. Dan
tidak adilnya juga bahwa mereka sama-sama mulai dari nol tetapi ada yang
memiliki kesempatan lebih besar(sama-sama mampu).Jika memang benar bayi kafir
sudah lebih kuat sejak lahir, sehingga tuhan memberi cobaan yang lebih berat
padanya tapi itulah kesempatan lebih besar. Perbandingannya seperti ini, ada
dua orang A dan B. A adalah sarjana sedangkan B lulusan SMP (diandaikan A
adalah bayi kafir yang lebih kuat sejak lahir, sedangkan B adalah bayi muslim),
mereka sama-sama melamar kerja di perusahaan T. Kemudian A mendapat kerja
sebagai supervisor dengan gaji lebih besar karena dia mampu, sedangkan B
mendapat kerja di bagian produksi dengan gaji dibawah A. Maka inilah A mendapat
balasan lebih besar karena dia lebih mampu dan mendapat kesempatan lebih besar.
Seperti itu juga antara muhammad dan bayi kafir, muhammad adalah A dan bayi
kafir adalah B.
Lagipula
kenapa wahyu tuhan tidak datang di zaman modern, di saat orang semakin pintar
dan teknologi semakin maju sehingga kebanyakan orang bisa memeriksa wahyu tuhan
secara lebih detail dan akurat? Jika ada wahyu tuhan yang turun pada zaman
modern, maka pencatatan terhadap wahyu itu akan lebih lengkap, lebih detail,
dan lebih baik. Kemudian pasti mudah bagi tuhan yang maha kuasa untuk
menciptakan mujizat lagi pada zaman modern kemudian membiarkan manusia
memeriksanya secara lebih cerdas, lengkap, jelas, dan detail. Mujizat yang
lebih jelas sebagai pembeda antara kekuatan tuhan dan yang bukan, dan tidak
dapat dibantah dengan mengatakan bahwa sesuatu itu hanya pandai bicara.
Misalnya dengan tuhan membuat suara langit yang dapat didengar seluruh manusia
secara jelas dan terus-menerus sehingga setiap kali ada manusia ingin
memeriksanya, maka manusia itu segera mendapat kejelasan. Secara teknis suara
langit ke seluruh bumi itu belum bisa dilakukan manusia sehingga jelas adalah
mujizat dan dilakukan terus-menerus sehingga setiap manusia tahu dan jelas.
Kenapa? Bukankah dalam agama disebutkan bahwa tuhan ingin menolong manusia dan
ingin memberi peringatan di luar kitab suci kepada manusia berdosa?. Suara
langit itu bisa dianggap wahyu yang lebih baik daripada kitab karena jelas
adalah mujizat dan terus-menerus. Atau tuhan hadir di tengah-tengah manusia,
bersama-sama manusia membangun relasi yang jelas, hadir dengan jelas seperti
kita melihat bunga (ini tidak rumit dan bahaya seperti yang dikatakan agama
bahwa gunung akan menjadi debu jika didekat tuhan, karena tuhan maha kuasa,
semua hukum tunduk padanya), dia selamanya hidup meskipun manusia mati secara
normal. Aku pikir itu dapat meniadakan jumlah manusia yang salah dalam memilih
agama karena tuhan dapat bermujizat di hadapan manusia setiap saat, misalnya
dengan menarik bulan ke bumi dan membiarkan semua manusia menyentuhnya, dan
tidak akan ada bahaya karena tuhan maha kuasa. Sebagai catatan manusia masih
dapat berusaha untuk memenuhi kebutuhannya secara mandiri sementara tuhan
menghadirkan dirinya secara proporsional agar manusia percaya. Tentu jika hanya
percaya tanpa bukti maka masih banyak agama lain.
C.
PENJELASAN LAGI DAN DAFTAR AYAT
(Kebanyakan ayat di
alquran bentuknya adalah sederhana seperti buatan manusia biasa sehingga dapat
diragukan pernyataan bahwa alquran dari tuhan). Dan jika ada yang mengatakan,
menafsirkan alquran jangan dipotong-potong, kritikku adalah, apakah dapat
dibantah bahwa islam mengajarkan bahwa Allah s.w.t. adalah pencipta seluruh
alam semesta atau hanya bumi dan seluruh isinya? Apakah dapat dibantah bahwa
islam mengajarkan bahwa Allah s.w.t. tidak berbuat aniaya pada makhluknya?
Tentu saja ajaran-ajaran itu ada dalam islam.
1. AYAT TENTANG SESUATU
YANG DISEBUT DALAM AGAMA ADALAH PENCIPTA SELURUH ALAM SEMESTA ATAU BUMI DAN
SELURUH ISINYA
@ pencipta
segala yang ada di bumi, Q.S Al baqarah ayat 29 (surat kedua) :
Dia-lah
Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit! Dan dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.
@ Allah s.w.t. adalah
sumber segala sesuatu, Q.S Al Hijr ayat 21 :
Dan tidak ada
sesuatupun melainkan pada sisi kami-lah khazanahnya; dan kami tidak
menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.
Maksud khazanah disini
adalah segala sesuatu itu sumbernya dari Allah s.w.t.
@ Q.S As sajdah ayat 4 :
Allah-lah
yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam
masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain
daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak pula seorang pemberi syafa’at. Maka
apakah kamu tidak memperhatikan?
@ Q.S Al Mu’min ayat 62 :
Yang demikian
itu adalah Allah, Tuhanmu, pencipta segala sesuatu, tiada tuhan melainkan
Dia; maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?
@ Q.S Al An’aam ayat101
Dia pencipta langit dan
bumi. Bagaimana dia mempunyai anak padahal dia tidak mempunyai isteri. Dia
menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.
2. ARTI ANIAYA DALAM AGAMA
ISLAM
@ Potongan dari http://syaunarahman.wordpress.com/2011/03/17/modul-pendidikan-agama-islam-kelas-xi-pm-1-pm-2-mm-dan-tp-4/
Aniaya (adh-Dhulm)
Kata “adh-dhulm” berasal dari fi’l (kata kerja) “dhalama – yadhlimu” artinya : ”rugi, gelap, aniaya” atau yang berarti “Menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya”. Dalam hal ini sepadan dengan kata “al-Jawr”. Dalam bahasa Indonesia, zalim biasa disebut dengan istilah “aniaya”, artinya melampaui batas, keterlaluan, atau tindakan/perbuatan yang melampaui batas yang dapat merugikan dirinya dan orang lain. Menganiaya berarti menyiksa, menyakitidan berbagai bentuk kesewenangan lainnya seperti menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa dan lain-lain.
Macam-macam sifat zalim/aniaya
Pada dasarnya secara umum zalim atau perbuatan aniaya dapat diklasifikasi 4 macam :
a. Zalim kepada Allah, dengan cara tidak mau melaksanakan perintah allah dan melaksanakan laranganNya. Contoh : meninggalkan ibadah shalat, puasa, zakat dan ibadah lainnya, bahkan berbuat syirik, sihir dan perbuatan terlarang lainnya.
b. Zalim kepada diri sendiri, contohnya : membiarkan diri sendiri tetap bodoh, miskin, malas, minum-minuman keras, bunuh diri dan lain-lain.
c. Zalim kepada orang lain (sesama manusia), contohnya : mengumpat, mengado domba, memfitnah, mencuri, merampok, penyiksaan, pembunuhan, dan lain-lain.
d. Zalim kepada makhluk lain atau alam sekitarnya, contohnya : menebang pohon tanpa aturan, membuang sampah sembarangan, menyembelih binatang dengan senjata tumpul, dan lain-lain.
@ Potongan dari http://jokosiswanto77.blogspot.com/2010/06/menjauhi-sifat-sifat-hasad-riya-dan.html
Sikap Aniaya
Aniaya adalah perbuatan bengis seperti penyiksaan atau penindasan. Menganiaya berarti menyiksa, menyakiti dan berbagai bentuk kesewenang-wenangan seperti menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa dan lain-lainnya
Aniaya (adh-Dhulm)
Kata “adh-dhulm” berasal dari fi’l (kata kerja) “dhalama – yadhlimu” artinya : ”rugi, gelap, aniaya” atau yang berarti “Menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya”. Dalam hal ini sepadan dengan kata “al-Jawr”. Dalam bahasa Indonesia, zalim biasa disebut dengan istilah “aniaya”, artinya melampaui batas, keterlaluan, atau tindakan/perbuatan yang melampaui batas yang dapat merugikan dirinya dan orang lain. Menganiaya berarti menyiksa, menyakitidan berbagai bentuk kesewenangan lainnya seperti menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa dan lain-lain.
Macam-macam sifat zalim/aniaya
Pada dasarnya secara umum zalim atau perbuatan aniaya dapat diklasifikasi 4 macam :
a. Zalim kepada Allah, dengan cara tidak mau melaksanakan perintah allah dan melaksanakan laranganNya. Contoh : meninggalkan ibadah shalat, puasa, zakat dan ibadah lainnya, bahkan berbuat syirik, sihir dan perbuatan terlarang lainnya.
b. Zalim kepada diri sendiri, contohnya : membiarkan diri sendiri tetap bodoh, miskin, malas, minum-minuman keras, bunuh diri dan lain-lain.
c. Zalim kepada orang lain (sesama manusia), contohnya : mengumpat, mengado domba, memfitnah, mencuri, merampok, penyiksaan, pembunuhan, dan lain-lain.
d. Zalim kepada makhluk lain atau alam sekitarnya, contohnya : menebang pohon tanpa aturan, membuang sampah sembarangan, menyembelih binatang dengan senjata tumpul, dan lain-lain.
@ Potongan dari http://jokosiswanto77.blogspot.com/2010/06/menjauhi-sifat-sifat-hasad-riya-dan.html
Sikap Aniaya
Aniaya adalah perbuatan bengis seperti penyiksaan atau penindasan. Menganiaya berarti menyiksa, menyakiti dan berbagai bentuk kesewenang-wenangan seperti menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa dan lain-lainnya
Pengertian diatas dapat
dijelaskan bahwa penganiayan merupakan kejahatan yang bersifat mengancam harta
dan jiwa. Perbuatan itu sama dosanya dengan mencuri, bahkan lebih besar, karena
didalamnya terdapat unsur kekerasan. Jika sampai membunuh korbannya maka jelas
perbuatan itu termasuk salah satu dosa besar.
Ada tiga macam bentuk kezaliman, yaitu:
1. Zalim terhadap Allah swt, yaitu ingkar (kufur)
terhadap Allah. Misalnya mengaku beriman tetapi munafik atau murtad
2. Zalim terhadap diri sendiri, yaitu berbuat
kedurhakaan atau melakukan perbuatan maksiat dan dosa pada diri sendiri.
Contohnya berzina, minum minuman yang memabukkan, meninggalkan salat, malas
belajar, serta tidak menyukuri segala nikmat Allah swt
3. Zalim terhadap sesama makhluk, seperti menyelakai
orang lain, merusak tumbuh-tumbuhan (lingkungan hidup), dan menyiksa hewan.
@ Potongan dari http://ristihusni.blogspot.com/2012/02/pengertian-riya-aniaya-dan-diskriminasi.html
Zalim atau Aniaya
Kata zalim berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata ضَلَمَ – يَضْلِمُ yang berarti gelap,,aniaya, rugi, atau menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.
Sedangkan menurut istilah zalim adalah perbuatan yang melampaui batas terhadap jiwa, harta atau kehormatan orang lain dan menentang terhadap kebenaran.
Zalim atau Aniaya
Kata zalim berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata ضَلَمَ – يَضْلِمُ yang berarti gelap,,aniaya, rugi, atau menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.
Sedangkan menurut istilah zalim adalah perbuatan yang melampaui batas terhadap jiwa, harta atau kehormatan orang lain dan menentang terhadap kebenaran.
3. AYAT TENTANG ALLAH
S.W.T TIDAK MENGANIAYA
@ Q.S Huud ayat 100-101
Ayat 100 : itu adalah sebahagian dari berita-berita negeri (yang telah dibinasakan)
yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang
masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah.
Ayat 101 : dan Kami tidaklah menganiaya mereka, tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun
kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab
tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka
kecuali kebinasaan belaka.
D. CATATAN DAN SUMBER ASMAUL HUSNA
Aku pernah baca arti maha suci adalah suci dari
segala kejelekan, sedangkan menginginkan kejahatan pastilah kejelekan, dan
tidak menginginkan kejahatan pastilah kesucian. (dari pikirku, hehe) Esensi
dari suci adalah lebih dekat kepada tidak ingin kejahatan, sedangkan tidak
berbuat kesalahan lebih dekat kepada bijaksana. Paling tidak, pikiran tuhan
tidak suci karena dialah yang pertama yang mempunyai ide tentang kejahatan, dan
perbuatannya pun tidak suci karena dia juga punya bagian dalam kejahatan karena
dialah yang menciptakan semua bentuk dan potensi kejahatan, dimana potensi
kejahatan itu telah banyak digunakan manusia, (tuhan pencipta semua kejahatan).Jika
maha suci adalah tidak menginginkan kejahatan, sedangkan tidak berbuat
kesalahan lebih dekat kepada bijaksana. Maka tuhan tidak maha bijaksana karena
telah berbuat kesalahan karena punya bagian dalam kejahatan karena telah
menciptakan semua bentuk dan potensi kejahatan (tuhan pencipta seluruh alam
semesta dan seluruh isinya). Dimana potensi kejahatan itu telah banyak
digunakan manusia, tuhan sendirilah yang membuat manusia dapat berbuat
kejahatan dari yang awalnya tidak dapat berbuat kejahatan. Dan aku pernah baca
arti maha bijaksana adalah perbuatannya selalu benar dan mengandung hikmah.
Kejahatan itu adalah keburukan dan kesalahan, jadi
siapa saja yang punya bagian dalam kejahatan, maka dia punya bagian dalam
keburukan dan kesalahan. Einstein dan Kalasnikov mungkin pikirannya tidak
menginginkan kejahatan, tapi perbuatannya tetap mengandung beberapa kesalahan
karena punya bagian dalam membuat senjata mematikan yang bisa disalahgunakan.
Tuhan berbeda dengan Einstein dan Kalasnikov, mereka kemampuannya terbatas dan
sangat dipengaruhi hukum konsekuensi, sedangkan tuhan itu maha kuasa dan seluruh
pengaruh dan konsekuensi datang dari Tuhan. Jika dia secara sadar ikut membantu
terjadinya kejahatan, maka dia secara sadar ikut membantu terjadinya keburukan
dan kesalahan, maka dia telah melakukan keburukan dan kesalahan.
Kemudian jika ada yang mengatakan, Tuhan menciptakan
kejahatan ada fungsinya, yaitu agar kita mengenal kebaikan. Jawabku, ini malah
mengatakan hal lain, tidak maha suci masih berlaku. Dan, jika tuhan maha kuasa,
maka semua adalah hal baik masih dapat terwujud, tidak rumit seperti harus ada
kejahatan yang mana lebih berisiko.
Dengan
tulisan ini hal yang dapat aku sanggah ada dibawah. Sumber sifat dan artinya:
Quantum Asmaul Husna karya Rachmat Ramadhana Al-banjari
1. Al-quddus
(maha suci). Bebas dari segala kekurangan.
2. Mukhalafah
lil hawadits. Tidak serupa dengan makhluk.
3. Al-malik
(maha berkuasa). Maha raja atau penguasa, penguasa mutlak seluruh alam semesta,
nyata dan gaib. Berkehendak > pasti terjadi, tidak berkehendak > tidak
pernah terjadi.
4. Al-jabbar.
Maha memaksa
5. Al-adl
(maha adil). Menempatkan segala sesuatu sesuai proporsinya, (dalam tulisanku,
proporsinya adalah semua makhluknya punya hak sama, kembalikan ke apa artinya
adil). Tidak akan menghilangkan hak satupun dari makhluknya. Tak ada satupun
makhluk yang terzalimi. (dalam tulisanku, manusia punya hak sejak punya
perasaan).
6. Al-haq
(maha benar). Segala sesuatu yang datang dari allah benar dan pasti adanya.
7. Al-qadir
(maha berkuasa). Maha mampu melakukan apapun yang dikehendakinya dan tidak akan
bisa terkalahkan.
8. Al-muqtadir
(maha menentukan). Memiliki kekuasaan menyeluruh tanpa batas. Maha menentukan
segala sesuatu menurut kehendaknya sendiri.
9. Aniaya.
Par 2
10.
Pemberitahuan sedikit. Par 11
11.
Santai pun tidak masalah. Par 21
12.
Lagipula kenapa mukjizat/wahyu tidak
datang saat zaman modern. Par 27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar